TRIBUNJATIM.COM - MAR (17), siswa bacok guru di Demak akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi.
Ia pun memberikan pengakuan atas perbuatannya.
MAR diketahui membacok guru berinisial AFR (41).
MAR ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polres Demak kurang dari 24 jam di rumah kosong, di Desa Rowosari, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jateng.
Motif pembacokan ini dilatarbelakangi kekecewaan pelaku tidak bisa ikut Penilaian Tengah Semester (PTS) karena sering membolos dan tidak mengumpulkan tugas.
Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan, saat penyelidikan pelaku merasa bersalah atas tindakan yang telah dilakukan.
Baca juga: Alasan Siswa Bacok Guru Jaga Ujian, Ucap Salam Sebelum Masuk Kelas, Kini Masih Keliaran usai Kabur
"Bersangkutan merasa bersalah," ucapnya.
MAR mengaku kalau dirinya setiap malam ikut membantu orang tuanya berjualan nasi goreng.
Pelaku juga menyebut dirinya tulang punggung keluarganya.
"Pelaku dalam kesehariannya pada malam hari membantu keluarga berjualan nasi goreng. Membantu tenaga," kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi dikutip dari Tribun Jateng, Selasa (26/9/2023), via Kompas.com.
Dia menegaskan, ketika pelaku melakukan aksi pembacokan kepada gurunya dalam keadaan sadar tanpa terpengaruh obat-obatan terlarang ataupun minum keras.
"Tidak ada, masih dalam keadaan sadar," tuturnya.
Baca juga: Punya Niat Baik Nasihati Warganya Berobat, Kades Malah Kena Bacok, Ending Masuk Rumah Sakit, Tragis
Di sisi lain, Kepala MA Yasua, Masrukin mengatakan pelaku di sekolah terkenal pendiam tapi sering sekali tidak pernah masuk sekolah.
"Anaknya memang pendiam tapi juga sering membolos sekolah," kata Masrukin.
Dia menyampaikan pelaku sempat tinggal kelas.