Menu Diet

Tips Menghilangkan Jerawat dengan 3 Menu Diet Sehat: Kurangi Asupan Gula, Nasi Putih, Roti dan Pasta

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut TribunJatim.com merangkum tips untuk menghilangkan jerawat dengan pola dan menu diet sehat.

TRIBUNJATIM.COM - Tribunners, tahukah kamu jika segala hal yang kita konsumsi bisa membantu mengatasi jerawat?

Ya, jika skin care yang kita pakai memberikan perlindungan dan nutrisi dari luar, maka makanan yang kita konsumsi sehari-hari mampu menutrisi kulit dari dalam.

Nah, jika kamu selama ini tengah berusaha mengatasi jerawat dengan berbagai skin care namun hasilnya kurang maksimal, mungkin sudah saatnya Tribunners melakukan menu diet sehat.

Cara ini tidak hanya memiliki manfaat untuk kesehatan tetapi juga bisa menurunkan gula darah.

Sebab kandungan gula dalam darah yang tinggi bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon insulin yang dapat membuat kelenjar minyak pada kulit memproduksi minyak berlebih.

Sehingga risiko kulit berjerawat jadi semakin tinggi.

Untuk membantu kamu mengatasinya, berikut TribunJatim.com telah merangkum tips menghilangkan jerawat dengan menu diet sehat.

Simak selengkapnya berikut ini.

Kurangi asupan gula, nasi putih, roti, dan pasta

Bagi orang Indonesia, makan tanpa mengkonsumsi nasi bisa jadi kurang nikmat.

Tetapi jika kamu ingin menghilangkan jerawat dengan menu diet sehat, mulailah mengurangi konsumsi nasi putih.

Begitu juga dengan roti tawar, pasta, dan gula.

Kamu bisa mengganti asupan karbohidrat tersebut dengan yang lebih sehat, seperti beras merah, roti dan pasta yang terbuat dari gandum.

Selain itu, asupan gula juga bisa diganti dengan gula alami dari buah-buahan manis atau gula sehat yang kini banyak dijual di pasaran.

Mulai mengkonsumsi makanan rendah glikemik

Melansir Healthline, mengkonsumsi makanan rendah glikemik atau rendah gula bisa membuat kamu terhindar dari jerawat.

Oleh karena itu, usahakan kamu mengkonsumsi makanan minim olahan.

Misalnya seperti buah tanpa dijus dan sayuran segar seperti salad atau bisa juga sayur rebus.
 
Selain itu, menurut Journal of Cutaneous and Ocular Toxicology, makanan yang kaya dengan zinc, vitamin A dan E, serta antioksidan tinggi juga bisa mengurangi risiko munculnya jerawat kembali pada wajah.

Kamu bisa mendapatkan kandungan tersebut lewat jeruk, buah bit, wortel, ubi, bayam, kale, tomat, blueberry, salmon, quinoa, dan masih banyak lagi.
 
Menghidrasi kulit dari dalam dengan minum banyak air putih

Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi jerawat adalah dengan mengkonsumsi banyak air putih.

Sebab air putih bisa mengatasi kulit kering yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat.

Mengapa demikian?

Karena kulit kering bisa membuat kelenjar minyak menghasilkan minyak berlebih dan membuat kulit jadi berjerawat karena akan terjadi penumpukan kotoran dan komedo.
 
Jadi, usahakan untuk minum air putih delapan gelas sehari atau lebih agar kulit tetap terhidrasi dan jerawat tidak muncul lagi.
 
Perlu diingat Tribunners, rangkaian tips diet sehat untuk menghilangkan jerawat ini harus tetap dibarengi dengan perawatan kecantikan lainnya.

Jadi pastikan kamu tetap rajin mencuci wajah dua kali sehari, menggunakan pelembap, dan rangkaian skin care lain khusus untuk kulit berjerawat.

Saat bicara soal jerawat, mungkin kita akan mendengar istilah “breakout” untuk mendeskripsikan semua jenis jerawat. Namun, sebenarnya istilah ini tidak tepat.

Pasalnya, tidak semua jenis jerawat menyebar ke seluruh kulit, seperti makna “breakout”.

Pori-pori tersumbat akibat bakteri, produksi minyak berlebih, hormon, dan sel kulit mati pun bisa menyebabkan jerawat.

Selain itu, jerawat juga bisa dibagi ke dalam dua kategori.

Pertama, jerawat non-inflamasi yang umumnya tidak membengkak dan biasanya dapat ditangani dengan asam salisilat.

Lalu, kedua jerawat inflamasi yang membengkak dan harus ditangani dengan antibiotik.

Adapun jenis-jenis jerawat dari dua kategori di atas dibagi lagi menjadi blackheads (komedo), whitehead (komedo putih), papula, pustula, nodul, dan kistik.

Nah, berikut perbedaan jenis-jenis jerawat tersebut. 

  • Blackheads (komedo)

Blackheads atau yang biasa kita kenal dengan komedo ini terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh kombinasi sebum dan sel kulit mati.

Jerawat ini menyebabkan bagian atas pori tetap terbuka, namun sisanya tersumbat, menghasilkan bintik warna hitam yang terlihat di permukaan kulit.

  • Whiteheads (komedo putih)

Ilustrasi komedo, penyebab komedo, skincare penghilang komedo. Salah satu manfaat bawang putih untuk wajah adalah menggunakannya untuk mengurangi kemunculan komedo. Cara menghilangkan komedo lainnya juga bisa menggunakan krim retinol secara rutin. (Shutterstock/ThamKC)

Jenis jerawat berikutnya adalah whiteheads atau komedo putih yang juga dapat terbentuk ketika pori-pori tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati.

Namun berbeda dengan komedo, bagian atas pori-pori menutup, terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol dari kulit.

Nah karena tertutup, whiteheads pun lebih sulit diobati.

Kendati demikian, produk yang mengandung asam salisilat atau retinoid topikal seperti adapalene dapat membantu.

Namun jika tidak berhasil menyembuhkannya, mintalah resep retinoid topikal yang lebih kuat dari dokter kulit.

  • Papula

Papula terjadi ketika lapisan di sekitar pori-pori kulit pecah karena peradangan parah.

Jerawat jenis ini menghasilkan pori-pori yang keras dan tersumbat namun terasa lembut saat disentuh. Kulit di sekitar pori-pori ini juga biasanya berwarna merah muda.

  • Pustula

.(VIA Shutterstock)

Sama seperti papula, pustula juga bisa terbentuk ketika lapisan di sekitar pori-pori rusak. Namun tidak seperti papula, pustula berisi nanah.

Nah, jerawat inflamasi ini akan ke luar dari kulit sebagai benjolan berwarna merah. Selain itu, biasanya jerawat ini memiliki “kepala” berwarna kuning atau putih di atasnya.

  • Nodul

Nodul terjadi ketika pori-pori tersumbat membengkak semakin besar dan menimbulkan iritasi.

Namun tidak seperti pustula dan papula, nodul terjadi lebih dalam, tepatnya di bawah kulit.

Karena sifatnya yang dalam dan terletak di dalam kulit itu, kita sulit merawatnya di rumah dan diperlukan obat resep untuk membantu membersihkannya.

Biasanya, dokter kulit akan meresepkan obat oral isotretinoin seperti Sotret saat kita mengalami jenis jerawat ini.

Sotret terbuat dari vitamin A dan harus diminum setiap hari selama 4-6 bulan dan dapat mengobati serta mencegah nodul dengan mengurangi ukuran kelenjar minyak di dalam pori-pori.

  • Kistik

Jerawat(THINKSTOCK)

Jenis jerawat terakhir adalah kistik, jerawat yang juga dapat terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh kombinasi bakteri, sebum, dan sel kulit mati.

Namun, penyumbatan tersebut terjadi jauh di dalam kulit. Bahkan, lebih jauh dibanding lokasi terbentuknya nodul.

Jerawat ini akan menimbulkan benjolan besar berwarna merah atau putih yang biasanya terasa nyeri saat disentuh.

Kistik ini merupakan jenis jerawat terbesar dan biasanya terbentuk akibat infeksi yang parah.

Selain itu, jenis jerawat ini juga menjadi jenis jerawat yang paling berpotensi meninggalkan bekas.

Biasanya, dokter akan meresepkan isotretinoin seperti Sotret untuk mengobatinya. Namun jika parah, dokter bisa melakukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca artikel terkait menu diet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini