TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ida Susanti (59), ketika pertama kali ditemui tersenyum. Dia mengaku fisiknya dalam kondisi sehat. Saat disinggung telah mengenai memiliki suami berjenis kelamin perempuan bernama Nardinata Marshioni Suhaimi, dia tertawa.
"Kok bisa ya saya bisa punya cerita hidup begitu," ucap Ida.
Tak lama, perempuan asal Surabaya itu menangis. Dia kemudian menegaskan bukan manusia penyuka sesama jenis, melainkan bisa memiliki suami ternyata perempuan karena telah dijebak.
"Nardinata Marshioni Suhaimi datang ke saya semula mengaku laki-laki, tapi kemudian mengatakan kalau sebenarnya perempuan," ujar Ida.
Ida masih ingat betul tanggal pernikahan dengan Nardinata. Yakni 31 Juli 2000. Setelah itu mereka honeymoon selama 10 hari di Bangkok, Hongkong, dan Singapore. Di situlah Nardianti mengaku identitas aslinya.
Baca juga: FAKTA Suami Palsu Ida Susanti Pernah Diperiksa PolisI, Sempat Viral Gegara Berantem di Kantor Polisi
"Hari pertama di luar negeri dia ngaku kalau sebenarnya perempuan. Di situ saya down, ingin melawan, tapi malah diancam akan dibunuh. Makannya, awal-awal dulu, saya berusaha menutup kisah ini," ucap Ida.
Dua tahun berselang, Ida kembali ingin melepaskan diri drama percintaan bersama Nardinata. Gara-garanya dia sering ditempeleng. Dia juga meyakini Nardinata banyak menyakiti perempuan lain selain dirinya.
Kecurigaan itu muncul karena selama 2 tahun tinggal bersama, Ida memergoki Nardinata sering ditelepon beberapa perempuan. Isi percakapan Nardinata kerap kena marah. Ada yang ingin cerai, ada yang meminta surat nikah.
"Saya masih ingat nama-nama yang pernah telepon Nardinata. Ada Tika, Yumini, Yeni, Nurul Wati, Emiliani, Honi, lainnya saya lupa, pokoknya ada 10 orang. Saya bisa memastikan mereka itu nasibnya sama seperti saya karena meminta surat nikah, gak mungkin dong bukan siapa-siapa minta surat nikah," ucapnya.
Ida menjelaskan, pernah ketemu dua perempuan yang diyakini kuat pasangan adalah Nardinata. Ialah Emiliana asal Balikpapan dan Nurul Wati asal Blitar. Dua perempuan itu pernah melabrak Ida.
Ceritanya begini. Tiga bulan setelah menikah, Ida dibelikan rumah seluas 120 meter persegi di perumahan elit, Laguna oleh Nardinata. Namun, selang beberapa bulan kemudian Ida didatangi Emiliana. Dia marah-marah kepada Ida sembari mengaku kalau sebenarnya istri Nardinata. Lalu, Emiliana merampas mobil dan barang-barang Nardinata.
Kemudian, tahun 2021 Ida pernah disuruh Nardinata mengantarkan tiket pesawat tujuan Jakarta kepada Nurul Wati yang tinggal di sebuah ruko kawasan Klampis. Bukannya tiket itu diterima, Ida malah ditempeleng Nurul Wati. Nurul Wati bilang kalau Nardinata adalah suaminya. Ida saat itu juga memperhatikan jari manis Nurul Wati ada cincin yang mirip dikenakannya.
"Pulang dari situ saya gak terima. Kakak saya tak minta cek identitas Nurul Wati di Blitar. Ternyata, Nardianati menikah dengan Nurul Wati 15 Juni 2000. Jadi Nurul Wati sama saya nikah dengan Nardianti pada bulan yang sama, hanya beda tanggal," ujarnya.
Kakak Ida saat itu juga mendapat foto pernikahan Nardinata dengan Nurul Wati. Ada foto Nardinata foto bersama kakak tirinya, Johanes. Johanes, kata Ida, dulu juga menjadi wali pernikahannya.
Belakangan, setelah kasus ini viral ada pengguna TikTok inisial EKN mengirim pesan kepada Ida. EKN bilang ada sahabatnya yang mempunyai suami mirip dengan wajah Nardinata. Ida sendiri tak tahu motif Nardinata menikahi banyak perempuan. Pernah ketika Ida melaporkan Nardinata ke Polda Jawa Timur, malah mendapat teror. Nardianti menyebarkan foto editan menggambarkan seolah-olah Ida sedang berpose tanpa mengenakan busana. Foto itu kemudian disebar di sekitar bengkel Mercy milik Ida.
"Saya yakin ada banyak korban Nardianti. Entah apa maksud dia menikahi banyak wanita. Dia pernah mengatakan kepada saya, kalau nikah dengan saya bukan karena butuh istri, tapi ingin punya teman mendampingi dia pergi. Tapi saya punya keyakinan kalau dia sebenarnya sakit," ucap Ida.
Ida sendiri pernah dua kali melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur. Namun, tidak pernah ada tindak lanjut. Pernah tahun 2021 dia mencoba kembali menanyakan laporannya ke Polda Jatim. Bukan jawaban yang didapat, ada salah seorang polisi mengatakan kalau laporan Ida tahun 2014 terbakar. Ida saat itu disarankan mengurus laporan dari awal. "Saat itu saya nangis. Hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar diberi pertolongan," ujarnya.
Pada akhirnya Ida memutuskan menceritakan kisah hidupnya di TikTok. Unggahan itu viral. Dia berharap dengan dirinya viral semua korban Nardianti berani ikut speak up. Dia ingin semua korban bisa mendapat keadilan.
"Saya tahu musuh yang saya hadapi itu 'gajah'. Dia orang kaya, bisa mencari celah agar lolos dari hukum. Maka jalan satu-satunya, saya mengajak semua korban melawan," ucap Ida memungkasi percakapan.