"Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur."
"Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka."
Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.
Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.
Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.
Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.
Pasangan itu kini hanya bisa berduka.
Baca juga: Nasib Pengantin Wanita Divonis Kanker Jelang Pernikahan, Berasa Sia Sia, Sikap Calon Suami Disorot
"Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada," kata Revan.
"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya."
"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain."
"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya."
"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa."
"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan."
Akibat kejadian ini, Revan langsung memberikan keputusan untuk tak lagi berada dekat dengan keluarganya.
Ia memilih untuk tinggal jauh dari mereka.