"Ini bukan keteledoran sekolah, akan tetapi anak anak sendiri yang menirunya melalui media sosial dan kebetulan ada yang menjual alat itu di sekolah," jelanya.

Siti Asiyah menerangkan tidak ada motif yang dilakukan para siswa itu, melainkan hanya mencaba dan menirunya.

"Sejak awal kita sudah mencari tau dan hasilnya hanya mencoba dan meniru," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya berharap semua elemen harus sama sama mengasinya, baik itu guru, wali murid dan lingkungan masyarakat.

"Pendidikan ini tanggungjawab bersama, entah itu guru, wali murid dan masyarakat," pungkasnya.