Berita Bojonegoro

Suhu Bojonegoro Panas Menyengat, Tapi Kasus Penyakit Khas Kemarau Tak Melonjak

Penulis: Yusab Alfa Ziqin
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro tak alami peningkatan kasus atau pasien panyakit khas kemarau.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Suasana siang hari di Kabupaten Bojonegoro kian menyengat.

Beberapa hari lalu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan menyatakan, suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro tercatat tertinggi se-Jawa Timur (Jatim). Tembus 36 derajat celcius.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengemukakan, teriknya suasana siang hari di Kabupaten Bojonegoro disebabkan beberapa faktor.

Selain karena saat ini berlangsung musim kemarau, ada juga pengaruh dari berlangsungnya El Nino serta fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) Positif.

"Dua fenomena itu menyebabkan massa udara lebih kering dan panas," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Bojonegoro Pilih Ambil Air dari Kubangan Sungai untuk Mandi

Pria mengotoritasi BMKG untuk Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan ini mengimbau, selama cuaca panas ini masyarakat senantiasa menjaga kondisi stamina dan kecukupan cairan tubuh.

"Terutama masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, harap jangan kekurangan air. Supaya tidak mengalami dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya," tuturnya.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daeragmh (RSUD) dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Ahmad Hernowo mengatakan, hingga saat ini cuaca panas ekstrem di Kabupaten Bojonegoro belum membawa dampak kentara dan masif bagi kesehatan masyarakat.

Khususnya di RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, kata dia, pasien dengan penyakit-penyakit khas kemarau seperti alergi kulit maupun infeksi saluran pernafasan akut, tidak membludak.

Baca juga: TikTok Shop Ditutup, Pedagang Pakaian di Pasar Kota Bojonegoro Gembira, Kios Mulai Ramai Dikunjungi

"Sejauh ini, pasien dengan penyakit-panyakit tersebut jumlahnya normal. Jumlah pasien atau kasus tak mengalami peningkatan signifikan," jelasnya.

Terkait penyakit khas kemarau apa saja yang kini diidap para pasien di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan berapa jumlahnya, dokter akrab disapa Hernowo itu belum mendetailkan.

Dia hanya berpesan, masyarakat perlu lebih cakap beradaptasi dengan cuaca saat ini.

Panas ekstrem saat ini, ungkap dia, jadi atensi sakeholder sektor kesehatan.

Beberapa waktu lalu misalnya, Dinas Kesehatan Jatim bertanya pada pihaknya: seperti apa dampak cuaca panas di Bojonegoro ini bagi kesehatan masyarakat.

 

Berita Terkini