Pilpres 2024

Koalisi KIM Godok Nama Khofifah dan Gibran Jadi Bacawapresnya Prabowo di Pilpres 2024: Cuma Satu

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa diundang secara khusus dalam makan malam empat mata bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Restoran De Sumatera 1910, Kota Surabaya, Senin (13/2/2023) malam.

TRIBUNJATIM.COM - Prabowo Subianto kini dikaitkan dengan nama putra Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Bahkan, dua nama itu tengah dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Meski sampai saat ini masih belum ada kejelasan siapa yang akan menjadi Bacawapres dari Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto kini masih belum mengumumkan secara resmi siapa bakal calon wakil

Baca juga: Prabowo Subianto Mulai Kejar Elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Timur, Indikator Politik: Menarik

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta A. Riza Patria menyatakan, nama Gibran turut dibahas dalam internal KIM karena kata dia Wali Kota Solo itu merupakan salah satu sosok yang diusulkan.

"Melalui parpol yang mengusulkan secara langsung yaitu dari PBB, partai Pak Yusril, PBB mengusulkan Mas Gibran," kata Riza kepada awak media saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/10/2023).

Tak hanya oleh parpol dalam hal ini PBB, nama Gibran juga kata Riza turut diusulkan oleh beberapa relawan.

Termasuk kata Riza, relawan pendukung Jokowi.

"Di luar itu banyak sekali organisasi relawan Pak Jokowi maupun pendukung relawan yang ikut mengusulkan Mas Gibran menjadi cawapres pak Prabowo," kata dia.

Tak hanya Gibran, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, salah satu nama yang turut dibahas adalah Khofifah Indar Parawansa.

Serupa dengan Gibran, nama Khofifah juga kata Riza merupakan salah satu sosok yang diusulkan berbagai pihak.

"Ya nama bu Khofifah juga banyak diusulkan oleh pribadi-pribadi, oleh tokoh-tokoh," kata dia.

Hanya saja, perihal siapa yang nantinya bakal mendampingi Prabowo kata Riza, akan turut ditentukan oleh para ketua umum parpol yang berada di KIM.

Terlebih kata Riza, jika mendasar pada amanat Undang-Undang dan konstitusi, hanya ada satu orang yang maju sebagai presiden maupun wakil presiden.

"Semua calon baik semua. Semua NKR, semua Pancasila, semua ingin memajukan bangsa Indonesia, menyejahterakan rakyat Indonesia," kata dia.

"Namun karena seat, tempatnya cuma satu, tentu nanti akan dimusyawarahkan dengan pimpinan Partai politik," tukas Riza.

Airlangga dan Khofifah saat bercakap-cakap di rumah dinas Bupati Tuban, Selasa (3/10/2023) malam. (Istimewa/TribunJatim.com)

Pertemuan Khofifah dengan Ketum Partai Golkar 

Acara Peringatan Maulid Nabi SAW 1445 Hijriah di Alun-Alun Tuban Selasa (3/10/2023) beraroma politik.

Selain karena digelar oleh Partai Golkar, usai acara tersebut juga ada secuil 'pertemuan politik' antara Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Secuil 'pertemuan politik' antara penggede Partai Golkar dengan penggede Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berlangsung di Rumah Dinas Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang bersebelahan dengan Pendopo Kridomanunggal Tuban.

Pertemuan dimaksud, dimulai dengan pemotongan tumpeng oleh Airlangga Hartato.

Potongan tumpeng pertama, diberikan Airlangga kepada Khofifah.

Potongan tumpeng kedua, diberikan Airlangga kepada Ketua Partai Golkar Jatim Sarmuji.

Lepas seremoni penuh semiotika itu, Airlangga dan Khofifah kemudian bercakap-cakap di ruang tersendiri.

Sayang, isi percakapan keduanya tak dibuka ke publik.

Namun, ada isu, melalui percakapan itu Airlangga ingin menggaet Khofifah menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju.

Mendampingi Prabowo Subianto selaku calon presiden (capres) dari koalisi berisi Partai Golkar, Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Baca juga: PPP Optimis Sandiaga Uno Masih Kandidat Kuat Cawapres Ganjar, Meski Nama Khofifah dan Mahfud MD Kuat

Dihubungi Tribunjatim.com perihal isi percakapan antara Airlangga dan Khofifah di rumah dinasnya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky belum memberi tanggapan.

Hingga berita ini rampung ditulis, Bupati Tuban yang juga Ketua Partai Golkar Tuban itu belum merespon konfirmasi yang diupayakan media ini.

Namun, Sekretaris Partai Golkar Tuban Suratmin tak menampik isu tersebut. Dia menyebut, memang ada kemungkinan melalui percakapan di rumah dinas Bupati Tuban itu, Airlangga sedang 'merayu' Khofifah untuk menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju. "Semua bisa saja terjadi," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Rabu (4/10/2023) siang.

Namun, kepastiannya seperti apa, Ketua Fraksi Golkar Berbintang DPRD Tuban ini mengaku kurang berani memastikan. "Yang jelas, kami yang di bawah ini siap mendukung penuh apapun yang dilakukan atau diputuskan pimpinan (Airlangga, red)," tuturnya diplomatis.

Sebagaimana diketahui, aroma politik terendus pada acara peringatan Maulid Nabi SAW 1445 Hijriah di Alun-Alun Tuban, Selasa (3/10/2023) malam. Acara dihadiri Airlangga, penggede Partai Golkar pusat lain, jajaran Partai Golkar Jatim dan Tuban selaku tuan rumah itu, juga menghadirkan para birokrat Pemprov Jatim yang dipimpin Khofifah.

Hadir juga dalam acara yang dipandu Gus Miftah itu, para pengurus partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju di Jatim. Serta, nampak pula Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Kiai Marzuqi Mustamar.

Saking politisnya acara peringatan Maulid Nabi di jantung Kabupaten Tuban itu, dalam sambutan acara Airlangga menyampaikan agar masyarakat Kabupaten Tuban betul-betul memilih pemimpin yang tepat di momen Pilpres 2024 mendatang. Paling tidak, karakter atau akhlaknya serupa Nabi Muhammad SAW.

Ketum Partai Golkar yang juga Menteri Bidang Perekonomian itu menekankan, jangan sampai Pilpres 2024 mendatang jadi ajang memecah belah. Perbedaan politik itu biasa. Tiap-tiap pemilu justru diharap membawa kegembiraan dan kebahagiaan.

"Kita harus mengedepankan politik yang santun dengan ide dan gagasan untuk kesejahteraan rakyat," tegasnya.

Di saat menutup sambutan, Airlangga juga menyenggol relasi Partai Golkar dengan NU melalui sebuah pantun yang bunyinya sebagai berikut:

Dua sejoli bergandengan tangan

Pergi merantau ke Tuban

NU dan Partai Golkar selalu sejalan

Membawa Indonesia maju ke tujuan

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini