Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Kondisi cuaca panas ekstrem di tengah kemarau panjang seperti saat ini, menjadi idaman petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (11/10/2023).
Pasalnya, dengan suhu mencapai 36 derajat celsius, petani tembakau mampu menghemat tenaga, mengingat di tahap penjemuran daun tembakau hasil rajang hanya membutuhkan waktu dua hari.
Hal itu disampaikan, salah satu petani tembakau di Desa Dulang, Kecamatan Torjun, Sampang Fadzil (35), di mana kondisi terik matahari seperti saat ini merupakan cuaca yang dinanti-nanti petani tembakau.
Di musim tanam ini, dirinya menghasilkan 300 Kg daun tembakau dengan kualitas super dan semua hasil panen itu penanganannya dijemur se tahap sekaligus.
"Kalau dengan kondisi panas yang biasa saja, penjemuran daun tembakau bisa membutuhkan waktu selama 3-4 hari, apalagi cuaca yang tak pasti bisa 5 hari," ujarnya.
Baca juga: Harga Tembakau Lagi Tinggi, Petani di Probolinggo Mengeluh Gudang Besar Tak Buka: Seakan Menghindar
Baca juga: 5 Gudang Tembakau PTPN X Jember Ludes Terbakar, PMK Butuh 3 Jam Padamkan Api, Penyebab Masih Gelap
Selain mampu menghemat tenaga karena durasi penjemuran lebih singkat, Fadzil mengaku bisa menghemat waktu dalam pengelolaannya. Sehingga daun tembakau hasil panen dapat terjual cepat.
"Alhamdulillah pengelolaan musim ini cepat, begitupun harga sangat bersahabat dengan petani, yakni tembus di harga Rp 60 ribu ke atas per kilogramnya," terangnya.
Lebih lanjut, akibat panas yang menyengat juga memengaruhi pada kualitas tembakau karena aroma daun lebih menyengat dan getah lebih lengket.
"Aroma menyengat dan getah yang lengket sangat berpengaruh pada kualitas dan bobot daun tembakau, maka dari itu hasil panen tahun ini kualitas super, " pungkasnya.
Baca juga: Berkah Melimpah Petani Tembakau di Ponorogo saat Kemarau, Ada yang Beli Mobil Sampai Renovasi Rumah