Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Berkah Melimpah Petani Tembakau di Ponorogo saat Kemarau, Ada yang Beli Mobil Sampai Renovasi Rumah

Kemarau panjang tidak melulu tentang kekeringan. Namun menjadi berkah tersendiri bagi petani tembakau di Desa Tatung, Kecamatan Balong Kabupaten Ponor

Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum
Petani Tembakau di Ponorogo, Sarengat saat menjemur hasil panennya saat musim kemarau 2023 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kemarau panjang tidak melulu tentang kekeringan. Namun menjadi berkah tersendiri bagi petani tembakau di Desa Tatung, Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.

Para petani tembakau ini bisa merasakan panen raya. Setelah pada 2022 lalu menangis darah karena lebih banyak musim hujan dibanding musim kemarau.

Bagaimana kisahnya?

Sinar matahari sangat menyengat di bumi reog, Jumat (5/8/2023). Beberapa pemilik lahan maupun penggarap lahan oetani di Desa Tatung mulai ke lahan.

Beberapa ada yang mengecek kondisi tanaman tembakau. Beberapa lain ada yang mulai memetik daun tembakau.

Tidak hanya itu, hampir semua halaman rumah warga di Desa Tatung juga penuh dengan tembakau telah dirajang kemudian di jemur. Pun beberapa buruh juga terlihat merajang daun tembakau.

“Nampaknya musim kemarau panjang memang. Kami warga Tatung juga memaksimalkan menanam tembakau,” ujar Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiarto, Sabtu (5/8/2023).

Baca juga: Sosok Pria Madura yang Beli Mobil Presiden ke-4, Ngefans Gus Dur, Tak Dijual Meski Ditawar Rp 4 M

Artinya, kata dia, ketika nanti selesai musim panen, warga akan mendapatkan hasil mereka menanam tembakau. 

“Biasanya diinvestasikan. Ada yang membeli kendaraan baru, ada yang merenovasi rumah. Ada juga untuk biaya sekolah,” kata pria yang juga petani tembakau ini.

Dia mengaku bahwa sekitar 70 persen warga Desa Tatung bertumpu terhadap tanaman tembakau. Di Desa Tatung sendiri, luasan lahan tembakau sekitar 75 hektar.

Satu kali musim tanam, kata dia, setiap petani bisa melakukan panen secara bertahap. Sebanyak 6 sampai 8 kali panen. Dengan potensi maksimal 6 kwintal per petak.

Baca juga: Berkah Kemarau Bagi Petani Semangka di Lamongan, Tiap Hektar Panen 18 Ton, Jadi Rebutan Tengkulak

 

Baca juga: Musim Kemarau Bawa Berkah, Harga Tembakau di Magetan Melonjak, Segini Perkilonya

“1 hektar itu sama dengan 7 petak. Jadi penghasilannya bisa dihitung sendiri 75 hektar dikalikan 7 kemudian dikalikan 6 kwintal. Jadi sebanyak 3.150 kwintal,” bebernya.

Setelah masa panen, warga biasanya investasi kendaraan atau membangun rumah. Juga biaya sekolah,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved