Dengan perincian, lanjut dia, dengan luas tanah 1 hektare, teknik berjarak 60-80 cm, maka akan ada 16.000 sampai 20.000 tanaman.
Umumnya 20.000. Dari 20.000 dikalikan dengan 0,8 gram sudah 16 ton. Dengan demikian, bantuan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Dari harga termurah Rp 3 ribu, petani sudah mendapatkan keuntungan Rp 48 juta.
"Secara hitungan kasar mulai bibit sampai pengolahan sampai panen mengeluarkan biaya Rp 20 sampai 23 juta, maka ada selisih keuntungan Rp 20 sampai 25 juta selama 3 sampai 4 bulan," ucapnya.
Baca juga: Berkah Melimpah Petani Tembakau di Ponorogo saat Kemarau, Ada yang Beli Mobil Sampai Renovasi Rumah
Dalam memanen, mulai panen umur tanaman 75 hari batang bawah, sampai 85 sampai 95 hari batang tengah. Selama 3 sampai 4 bulan.
Eko menjelaskan, tanaman tembakau di Pulau Bawean mengandung kandungan getah sangat tinggi, atau nikotin sangat tinggi. Ini yang menjadi primadona yang menghasilkan tembakau Bawean, sangat bagus dari pada di daratan Gresik.