TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Senin 16 Oktober 2023.
Berita pertama mengenai warga Lamongan banyak terserang ISPA karena kemarau panjang dan cuaca panas terik.
Selanjutnya berita kecelakaan maut di Surabaya, tepatnya di perempatan Jalan Kalasan-Jalan Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (14/10/2023).
Ada juga berita menganai kondisi bocah 7 tahun di Malang dianiaya keluarga sendiri.
Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (16/10/2023) di TribunJatim.com.
Baca juga: Cuaca Jatim Besok Senin 16 Oktober 2023: Suhu di Surabaya dan Mojokerto Tembus 36 Derajat Celsius
Baca juga: Dihujat Kecentilan Gegara Sering Live TikTok, Nursyah Ibu Indah Permatasari Bereaksi: Jangan Julid
Baca juga: Terjawab Isu Ammar Zoni dan Irish Bella Cerai? Momen Liburan Ibel dan 2 Anak Disoroti: Sendirian
1. Imbas Kemarau Panjang dan Cuaca Panas Terik, Banyak Warga di Lamongan Terserang ISPA
Kemarau dan terik panas matahari dalam beberapa pekan terakhir terukur hingga 30 derajat.
Kondisi ini mengakibatkan beragam dampak, termasuk ancaman penyakit infeksi saluran pernafasan atas (Ispa) yang disebabkan udara berdebu.
Bahkan masih berpotensi meningkatnya jumlah penderita ispa, termasuk di Lamongan.
Data Dinas Kesehatan Lamongan, mencatat dalam tahun ini saja terdapat 22. 638 warga yang mengalami gangguan infeksi saluran pernafasan atas.
Salah satunya diakibatkan oleh pengaruh cuaca ekstrem yakni panas yang diatas kebiasaan.
Baca juga: Cuaca Panas Penyakit kulit Eksim banyak Dikeluhkan, Ini Tips Pencegahan yang Tepat
Meningkatnya jumlah penyakit infeksi saluran pernafasan cukup drastis pada musim kemarau tahun ini, sehingga sejumlah rumah sakit juga dipenuhi pasien penderita ispa.
Bahkan pasien penderita ispa ini tidak saja ada di rumah sakit besar, namun juga tersebar di sejumlah pusat kesehatan masyarakat di daerah-daerah.
Di RS Soegiri Lamongan, setidaknya terdapat tiga pasien penderita ispa yang dirawat, rata-rata mereka adalah balita dengan keluhan sesak pernafasan dan batuk.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lamongan, dokter Hilda menyebutkan, jumlah penderita ispa dimungkinkan bisa lebih besar lagi, mengingat kebiasaan masyarakat yang menganggap biasa penyakit ispa ini, sehingga cukup melakukan penanganan secara mandiri di rumah.