TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Rocky Gerung berkunjung ke Kabupaten Bojonegoro, Senin (16/10/2023) siang.

Salah satu agenda cendekiawan itu, menghadiri undangan dialog yang diselenggarakan Aliansi BEM Bojonegoro di Hall Suyitno Universitas Bojonegoro (Unigoro).

Dalam dialog yang dihadiri ratusan mahasiswa dan mahasiswi di Kabupaten Bojonegoro itu, Rocky Gerung menekankan banyak hal. Salah satunya, dia meminta mahasiswa dan mahasiswi di Kabupaten Bojonegoro ini agar menjadi subjek yang progresif dalam menelurkan gagasan dan tindakan.

Sehingga, lanjut dia, keberadaan mahasiwa/mahasiswi di Kabupaten Bojonegoro ini bisa memberi pengaruh bagi masyarakat di sekitarnya. Terutama, dalam hal pemikiran. Rocky Gerung optimistis, mahasiswa/mahasiswi di Kabupaten Bojonegoro mampu melakukan hal tersebut.

“Bojonegoro adalah rahim pikiran. Dari sinilah lahir pikiran hebat. Anda disebut Bojo-negoro karena layak menjadi pasangan berpikir (bagi negara, red),” tuturnya dalam dialog bertema Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi itu.

Baca juga: Sosok Rukini Pemetik Siter Bojonegoro yang Masih Ingin Bernada di Senjakala

Lalu, sesuai tema dialog, Rocky Gerung mengajak para mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Bojonegoro ini menyoroti etika politik para politisi saat ini.

Menurut dia, keikutsertaan anggota keluarga pejabat pemerintah dalam kontestasi politik yang saat ini nampak, sesungguhnya tidak dibenarkan.

"Itu termasuk melanggar etika politik," tegasnya.

Untuk diketahui, Rocky Gerung tidak datang ke Kabupaten Bojonegoro seorang diri. Melainkan, bersama beberapa rekannya.

Salah empat orang beberapa rekannya yakni, mantan Ketua KPK Saut Situmorang, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, dan politisi Habil Marati serta Yasin Kara.