TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Universitas Terbuka Malang akan menyelenggarakan wisuda terhadap 1.528 mahasiswanya pada 19 Oktober 2023. Sehari sebelum pagelaran akbar wisuda, Rabu (18/10/2023), para civitas menyelenggarakan seminar wisuda yang membahas tentang kehidupan serba digital pada dewasa ini. Seminar itu juga dilaksanakan secara daring.
Direktur UT Malang, Dr Lilik Sulistyowati menyatakan bahwa UT telah memulai pembelajaran secara daring. Bisa dikatakan, UT adalah pioner pembelajaran jarak jauh. Bahkan sebelum terjadinya pandemi.
Pengalaman tersebut telah mengantarkan UT memiliki bekal yang matang menyesuaikan diri terhadap kondisi dan kebutuhan teknologi pembelajaran saat ini. Hal itu terbukti dari banyaknya lulusan UT yang diterima sebagai ASN.
Lilik menyebut, pada 2019, sebelum terjadinya pandemi, ribuan alumni UT diterima sebagai ASN. UT pun menjadi univeritas teratas yang mengantarkan alumninya menjadi ASN.
"Inilah bukti bahwa lulusan dari UT itu mandiri dan disiplin. Kami telah ajarkan hal itu sejak dini kepada para mahasiswa ketika pertama kali masuk UT," paparnya.
Baca juga: UT Malang Gelar Turnamen Futsal Selama 2 Hari, SMKN 1 Turen yang Jadi Juara
Kebiasaan menggunakan perangkat digital saat pembelajaran membuat para mahasiswa harus tepat memilih program. Pasalnya, jika tidak tepat atau telat, maka akan terelminiasi oleh sistem. Situasi itu membuat para mahasiswa dituntut disiplin dan mandiri.
"Kami kenalkan kepada mereka bahwa kuliah di UT ini berbeda dengan kampus yang lain. Kami juga menggunakan tutor eksternal untuk menilai mahasiswa. Jadi bukan dosen UT saja yang menilai sehingga ada objektivitas di sana," ujarnya.
Bagi Lilik, internet adalah gerbang kuliah di UT. Semua mahasiswa yang kuliah di UT harus menguasai internet. Bahan ajar dan proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
Pada wisuda mendatang, lulusan dari kependidikan mendominasi jumlah wisudawan besok. Para calon guru tersebut dipastikan telah memiliki pengalaman pembelajaran jarak jauh dan penguasaan internet.
Ia menitipkan pesan kepada para alumni agar tetap belajar tanpa henti. Proses pembalajaran tidak harus di dalam kelas, tapi juga di dalam kehidupan.
"UT akan tetap melayani di manapun para alumni berada agar tercapai cita-citanya," tegasnya.
Seminar tersebut juga dihadiri Bayu Oktara, alumni UT yang telah sukses di dunia digital. Bayu banyak dikenal karena sering tampil di layar kaca sebagai pembawa acara.
Ia berpendapat, perkembangan teknologi adalah sebuah keniscayaan. Masyarakat tidak bisa lagi bersembunyi di balik alasan usia ataupun zaman kelahiran yang berbeda. Menurutnya, manusia harus tetap beradaptasi dengan perubahan dunia.
"Dunia terus berputar, otomatis harus menyesuaikan. Sekarang telah masuk era Smart Society 5.0," katanya.
Melihat rekam jejak UT yang sudah menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, Bayu meyakini almamaternya memiliki keunggulan dibanding kampus lain. Saat ini, hal yang perlu disesuaikan adalah mencetak lulusan yang adaptif dengan Smart Society 5.0.