Berita Viral

Incar Warisan, Anak di Medan Jebloskan Ibu ke RSJ Padahal Tak Gangguan Jiwa, Kini Dipolisikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak di Medan jebloskan ibu ke RS karena warisan.

Namun Saerozi mengaku sudah membeli tanah 28 ribu meter persegi itu dari almarhum bapaknya pada 1991 seharga Rp 5 juta.

Baca juga: Kondisi Rumah Pengemis Simpan Uang Rp50 Juta, Tingkat Dua Warisan Orangtua, Erik Tinggal Bareng Adik

Tetapi saat diminta untuk memberikan bukti pembelian tanah tersebut, Saerozi tak bisa menujukkannya.

Saerozi pun menyebut kalau Rakyah sudah hilang ingatan.

"Dibilang saya gila, dibilang saya tidak ingat apa-apa, itu caranya melaporkan saya," ucap Rakyah.

"Dibilang gila oleh anak sendiri,"

"Saya dianggap merusak rambutan dan pohon pisang waktu itu," imbuhnya pilu.

Lalu pengacara Rakyah, Bhukori Muslim menjelaskan kliennya dilaporkan atas tuduhan pengrusakan lahan oleh Saerozi.

"Jadi klien kamu ini dilaporkan oleh anak kandungnya sendiri dengan tuduhan pengrusakan dan pemakaian tanah tanpa izin," kata Bukhori.

"Karena anaknya ini menganggap dia memiliki sertifikat,"

"Jadi tanah ini adalah tanah waris, karena dari dulu tanah ini milik dari Haji Multazam suami dari nenek Rakyah,"

"Anak pertama ini ya mengusai semua tanahnya, dari 9 anak," imbuhnya, melansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Beredar Foto Mertua Denny Caknan yang Awet Muda, Wajah Cantik Bella Bonita Disebut Warisan Ibunya

Bhukori menjelaskan tanah yang diklaim Saerozi memang memiliki sertifikat.

Akan tetapi sertifikat tersebut dibuat saat progam nasional, pemberian sertifikat tanah gratis.

"Sertifikat itu dikeluarkan pada progam sertifikat gratis," ujar Bhukori.

"Kami anggap ada kelemahan," imbuhnya.

Halaman
1234

Berita Terkini