"Anggota harus berani menyampaikan, kami semua selaku pimpinan tidak boleh sakit hati, tidak boleh baperan, tidak boleh dongkol atas apa yang disampaikan oleh anggota. Apapun yang bakal disampaikan.
Di situ kami mengajarkan kepada anggota bahwa berani bicara, dan menyampaikan agar terbuka ruang sekat, yang selama ini selalu menjadi momok anggota untuk menyampaikan sesuatu kepada pimpinan," ujar Anton.
Selaku pimpinan, pria asal Semarang tersebut harus berani menyampaikan apa yang sudah dilakukan.
Contohnya terkait dengan keterbukaan penggunaan anggaran, manajemen terbuka ini harus diketahui seluruh anggota, sehingga jadi berani berpendapat karena pimpinannya ramah kepada anggota.
Iklan untuk Anda: AMIN Serukan Semangat Perubahan Saat Jalan Sehat Sarungan di Jember, Cak Imin Selipkan Parikan
Advertisement by
Kemudian mengenai membuka sekat komunikasi dengan masyarakat, Anton menghadirkan program Lapor Pak Kapolres.
Dia membagikan nomor handphone pribadinya agar masyarakat boleh melaporkan situasi kamtibmas maupun keluhan keluhan mereka, terhadap perilaku anggota.
"Saya pastikan nomor itu saya pegang sendiri tidak melalui ajudan, tidak memakai admin dan selalu saya tanggapi dengan jempol saya sendiri," tegasnya.
Setidaknya, lanjut Anton, ada 14 perguruan yang terpusat di Madiun Raya, baik kota maupun kabupaten.
Agar lebih dekat, setiap minggu satu sampai dua kali menggelar cangkrukan karantina desa guna membuka komunikasi dengan masyarakat.
"Sekarang ada program kapolri Jumat Curhat yang dilaksanakan setiap Jumat. Tetapi sebelum program itu ada kami sudah melakukan cangkrukan, baik itu siang hari maupun malam hari di ranting ranting perguruan maupun di desa. Kami menekankan pentingnya memerankan paguyuban kampung pesilat dalam menyikapi potensial konflik yang ada di desa. Khususnya terkait dengan perguruan, kita tahu bersama bahwa konflik di perguruan itu sangat banyak dan sangat pasif di Madiun Raya," imbuhnya.
Di satu sisi Kapolres Madiun menyebut, berkat kerjasama dan peran semua pihak sampai ke level desa maupun di paguyuban tingkat 1, secara sinergis dapat mencegah terjadinya konflik.
Bahkan meredam konflik yang sudah terjadi agar tidak memanas.
Anton juga menceritakan pada awal mula menjabat sebagai Kapolres Madiun tahun 2021, dirinya sempat diwanti wanti soal rawan konflik perguruan antar pesilat yang mencekam.
"Dulu semua pejabat, baik itu kapolres dandim selalu doktrinnya Berhati Hati Saat Ndredeg Suro. Dari hal hal seperti itu kami melakukan antisipasi terkait dengan langkah langkah yang dilakukan," terangnya.
Mulai dari sosialisasi, edukasi maupun penindakan yang dilakukan secara simultan dan sinergi baik bersama segenap masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi potensi konflik.