TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Meski nyata ada tindak anarkis hingga kerugian material, panitia gala desa bola voli, tidak akan mengambil langkah hukum atas peristiwa pengrusakan yang terjadi dalam turnamen di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah.
Bahkan dipastikan panitia juga tidak akan melaporkan kejadian ini ke penegak hukum polisi.
Pj. Kades Wedoro M Shokip mengungkapkan dikonfirmasi wartawan mengatakan, panitia tidak akan melaporkan peristiwa pengrusakan yang terjadi dalam turnamen voli di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah yang terjadi pada Minggu malam (29/10/2023).
Panitia, juga mengakui jika ada sejumlah kesalahan yang terjadi sehingga turnamen berakhir ricuh. "Tidak, kita panitia tidak akan membawa ke ranah hukum,," kata M Shokip kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Panitia juga telah mengambil keputusan untuk tidak akan melanjutkan kembali pertandingan yang seharusnya sudah memasuki babak final tersebut.
Baca juga: Turnamen Bola Voli di Lamongan Ricuh, Peserta Tak Kunjung Masuk Lapangan, Penonton Robohkan Tribun
"Turnamen berhenti, idak dilanjutkan," tandasnya.
Salah seorang warga Kecamatan Glagah, Khoirul juga menyebut jika pertandingan memang tidak akan dilanjutkan kembali.
Ia juga mendapat kabar jika panitia tidak akan melaporkan kejadian ini kepada polisi. "Tidak ada laporan ke polisi Mas, karena panitia merasa bersalah dan jelas memang kesalahan panpelnya," terang Irul.
Sementara, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengakui sampai saat ini tidak ada laporan ke polisi terkait peristiwa kericuhan yang terjadi saat turnamen bola voli yang viral itu
"Tidak ada laporan ke polisi terkait peristiwa di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah kemarin," jelas Anton.
Seperti diketahui, turnamen voli di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah berakhir ricuh. Kericuhan dipicu amukan penonton hingga merobohkan tribun dan merusak lapangan dan merugikan panitia hingga puluhan juta rupiah.
Aksi penonton tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Sedangkan pemicu kericuhan karena penonton tak sabar ketika salah satu tim yang akan berlaga belum juga masuk lapangan.
Dalam video yang beredar, tampak massa penonton masuk ke lapangan. Mereka juga merobohkan panggung tribun dan net atau jaring voli.