Berita Viral

Apes Kakek di Malang Dijanjikan TV Setelah Vaksin, Uang Sisa Rp500 Ribu Lenyap, Diikuti Sampai Rumah

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekaman CCTV pelaku petugas puskesmas gadungan yang menipu lansia di Malang

"Korban ini tinggal sendirian di rumah. Sebenarnya anaknya ada tiga, namun sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing," jelas Medhi.

"Kata korban, secepatnya akan membuat laporan ke polisi. Tetapi menunggu cucunya datang, untuk ikut menemani," lanjutnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.

Ilustrasi penipuan  (Tribun Bali)

"Jangan mudah percaya, meski diiming-imingi dan dijanjikan dengan hadiah besar. Minta langsung surat tugas dan identitas kepada yang bersangkutan," katanya.

"Kalau dari pemerintah, pasti dibekali identitas ataupun surat tuga,"

"Bila tidak dapat menunjukkan surat tugas maupun identitasnya, maka masyarakat bisa menolaknya. Apabila masih ragu, bisa langsung meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas atau Polisi RW maupun Ketua RT maupun RW setempat," tandasnya.

Masih di lokasi yang sama, belakangan penipuan investasi bodong juga terjadi.

Baca juga: Tak Merasa Pesan, Wanita Ini Syok saat Dapat Kiriman 100 Paket, Ternyata Modus Penipuan

Sebanyak 17 orang di Kota Malang yang menjadi korban penipuan investasi bodong, membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota, Rabu (4/10/2023) siang.

Kuasa hukum korban, Abdul Rofiq mengatakan, kasus ini bermula saat terlapor berinisial TN (46), asal Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun menawari para korbannya dalam investasi pembangunan mega proyek di Jakarta.

"Jadi, terlapor ini menemui para korban di awal tahun 2022 dan mengaku mempunyai pembangunan mega proyek tower di Jakarta. Terlapor lalu menawari para korban berinvestasi dalam mega proyek tersebut, dimana dari setiap uang yang diiinvestasikan mendapat iming-iming keuntungan 10 persen tiap bulannya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (4/10/2023).

Akhirnya, korban pun tertarik dan menyerahkan uangnya kepada terlapor.

"Para korban ini percaya begitu saja, karena sebelumnya pernah ada kabar, bahwa terlapor ini melakukan pembayaran kepada investor-investor sebelumnya," tambahnya.

Baca juga: Pemkot Malang Akan Sediakan Kendaraan untuk Pelajar di Mergosono Sekolah, Tak Perlu Naik Rakit

Namun nyatanya hingga Oktober 2023 ini, tidak ada kejelasan terkait investasi tersebut. Bahkan, terlapor malah kabur pada bulan Desember 2022 dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini.

"Akibatnya, klien kami sebanyak 17 orang ini mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar. Dan karena tidak ada kejelasan hingga saat ini, kami pun membuat laporan ke Polresta Malang Kota," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu korban, Yuyun Listiowati mengaku, terlapor sebelumnya memiliki usaha koperasi. Namun kini sudah tutup, akibat imbas dari Covid-19.

Halaman
1234

Berita Terkini