"Korban menjawab sudah vaksin. Dari situ, kedua pelaku tiba-tiba mengatakan bahwa korban berhak mendapatkan hadiah televisi," jelasnya.
Medhi menjelaskan, awalnya korban menolak tawaran hadiah televisi dari kedua pelaku.
Tetapi, kedua pelaku itu terus merayu hingga akhirnya korban pun setuju untuk menerima hadiah televisi tersebut.
"Awalnya, diminta bayar uang pajak hadiah sebesar Rp800 ribu. Tapi korban hanya punya uang Rp 500 ribu," ungkap Medhi.
"Akhirnya, uang tersebut diberikan kepada pelaku, lalu pelaku yang laki-laki meninggalkan rumah dengan alasan mau ambil hadiah televisinya," bebernya.
Setelah pelaku laki-laki kabur, pelaku perempuan pun meminta korban berganti baju karena akan melakukan sesi foto saat hadiah datang.
"Ketika korban sedang ganti baju, pelaku perempuan ikut kabur sambil membawa dompet korban berisi uang Rp 100 ribu," tambahnya.
Akibat aksi penipuan tersebut, korban kehilangan uang sejumlah total Rp 600 ribu.
"Korban ini tinggal sendirian di rumah. Sebenarnya anaknya ada tiga, namun sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing," jelas Medhi.
"Kata korban, secepatnya akan membuat laporan ke polisi. Tetapi menunggu cucunya datang, untuk ikut menemani," lanjutnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
"Jangan mudah percaya, meski diiming-imingi dan dijanjikan dengan hadiah besar. Minta langsung surat tugas dan identitas kepada yang bersangkutan," katanya.
"Kalau dari pemerintah, pasti dibekali identitas ataupun surat tuga,"
"Bila tidak dapat menunjukkan surat tugas maupun identitasnya, maka masyarakat bisa menolaknya,”
“Apabila masih ragu, bisa langsung meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas atau Polisi RW maupun Ketua RT maupun RW setempat," tandasnya.