Tetapi, karena besarnya rasa sayang terhadap AY, Siti Marbiah rela diam-diam menjual asetnya itu dan membelikan rumah atas nama sang anak angkat.
"Harta waris itu dari bapakku, awalnya aku ngambil rumah ini aja, bangunannya dan tanahnya dari orang tuaku enggak boleh dijual," ujar Siti Marbiah seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJabar.id di artikel berjudul "Saking Sayangnya" Kata Siti Marbiah soal Beri Sertifikat Rumah Atas Nama Anak Angkat, Kini Diusir.
"Ternyata saking sayangnya aku ini kujualkan, maling-maling dengan adik aku, aku takut ngomong dengan adik-adikku nanti gak boleh, jadi aku buatlah sertifikat," sambungnya.
Selain itu, Siti Marbiah juga takut ditinggal pergi oleh anak angkatnya.
Terlebih, kata Siti, AY sudah beberapa kali mendesaknya untuk meminta sertifikat rumah itu.
"Jadi aku kasihkan ke dia supaya hatinya tenang, karena aku nih 'dirong-rongnya' terus dimarahin," kata Siti.
"Aku takut dia belari karena aku sayang dengan dia, jadi aku buatkan lah, dengan harapan tadi tenang dia ngurusin aku sampai matiku," lanjutnya.
Tetapi, dengan segala yang telah diberikan, Siti Marbiah harus memendam rasa kecewa terhadap AY.
Menurut Siti Marbiah, anak angkatnya itu memperlakukannya seperti pembantu.
"Ini aku dibuatnya selama 40 tahun jadi babu, nyuci aku, masak aku, nyuci piring aku, nyapu rumah aku, gosok aku, paling jorok enggak ada urusin," ucapnya.
Baca juga: Sosok Diduga Selingkuhan Gunawan Dwi Cahyo, Okie Agustina Menyesal, Istri Pasha Ungu Bereaksi: Bunda
Sosok AY
Siti Marbiah menjelaskan, bahwa ia merawat AY karena kala itu ayah kandungnya tidak mampu mengurus.
Ayah kandung AY sempat membawa putrinya ke beberapa orang untuk menjadikannya anak angkat.
Hingga akhirnya, AY bertemu dengan Siti Marbiah yang tidak memiliki anak kandung.
"Kenal dengan orang tuanya, orang tuanya pisah. Bapaknya kan enggak terurus," ujar Siti Marbiah.