Berita Viral

Siswa SD Disuruh Guru Hitung 10 Ribu Beras, Tak Tidur Semalaman, Ortu Terkejut Dengar Maksud Tugas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Curhatan orangtua ngamuk siswa SD disuruh guru hitung beras 10 ribu butir viral di media sosial. Orangtua siswa SD terkejut dengar maksud tugas.

TRIBUNJATIM.COM - Curhatan orangtua ngamuk siswa SD disuruh guru hitung beras 10 ribu butir viral di media sosial.

Orangtua siswa SD itu juga terkejut mendengar maksud dari tugas itu.

Siswa SD tersebut bahkan tak tidur semalaman gara-gara tugas dari gurunya.

Dilansir Sanook via Tribun Style, orang tua siswa di China marah karena seorang guru menugaskan putranya, yang baru masuk sekolah dasar menghitung 10.000 butir beras.

Hal ini lantas mendapat banyak perhatian dari komunitas online.

Saat ini, selain latihan yang berkaitan dengan pengetahuan di buku teks, banyak guru di  juga menambahkan latihan dalam berbagai format lain.

Baca juga: Kesal Ditegur Merokok di Kelas, Siswa SMK Pukul Guru, Ending Dikeroyok Warga & Didepak Sekolah

Bukan hanya membuat latihan di buku catatan dan menyerahkannya, ada juga latihan praktis seperti "Cuci kaki orang tuamu" atau "Bantu orang tuamu memasak".

Setelah anak-anak mulai melakukan latihan, mereka akan datang ke kelas untuk menceritakannya.

Latihan-latihan ini membantu anak-anak belajar menghargai dan memahami kesulitan orang tua dan tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang mereka cintai.

 Selain itu, latihan “menghitung manik-manik” telah menarik banyak perhatian karena dapat membantu anak melatih kesabaran dan ketelitia  dan mengembangkan karakter mereka sendiri dengan sangat baik.

Namun, sebuah keluarga dari Provinsi Liaoning, China baru-baru ini memposting artikel yang mempertanyakan buruknya keterampilan mengajar guru dan tugas pekerjaan rumah yang tidak masuk akal yang mengharuskan siswa menghitung 10.000 butir beras

Frustasi karena pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu tidak masuk akal, orang tua siswa itu bertanya kepada guru dan mendapat penjelasan yang mengejutkan.

Siswa SD di China disuruh guru hitung 10 ribu butir beras. (Sanook)

Setelah putranya pulang dan memberitahunya tentang pekerjaan rumah yang diberikan guru kepadanya, seluruh keluarga duduk dan menghitung sampai malam.

Namun mereka masih belum bisa menghitung 10.000 butir beras.

Baru pada pukul 02.00 keesokan harinya seluruh keluarga menghitung cukup butir beras untuk dikirim oleh putra mereka kepada guru.

Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.

Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.

Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.

Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.

Baca juga: Sosok Siswa SMK Wonogiri Pamer Poster Bukan Pencuri, Kepsek Kaget Masalah Selesai Diungkit Lagi

Orang tua terkejut ketika mendengar penjelasan guru

Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan,

“Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”

Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.

Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.

Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.

Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.

Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.

Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.

Setelah diposting di media sosial, insiden tersebut mendapat opini beragam.

Banyak yang mendukung metode pendidikan baru ini untuk membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan berbagai keterampilan, daripada hanya berfokus pada buku-buku teori.

Namun tak sedikit yang menganggap pekerjaan rumah jenis ini  memberikan pekerjaan baru kepada kedua orang tua karena anak kemungkinan besar tidak akan bisa menyelesaikannya sendirian.

Ada hal yang perlu diberitahukan guru kepada orang tua terlebih dahulu dan orang tua siswa tidak boleh ketinggalan informasi tentang pendekatan pendidikan tersebut.

Oleh karena itu, keluarga siswa tidak salah jika mengatakan bahwa kemampuan mengajar gurunya kurang baik.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini