Entah bagaimana kejadiannya, DML sempat merasa linglung dan tak mengingat secara detail kejadian yang baru saja dialaminya itu.
Yang disadari oleh DML saat itu, bahwa dirinya mendadak berada di pinggir jalan, dan tak lagi mendapati motor milik sang pacar yang sedang dipinjamnya untuk mengantar seorang pelanggan.
"Terus adek saya nyuruh pacarnya buat nganterin ke ATM, tiba-tiba pas perjalanan ke ATM pacar adek saya itu disuruh turun sebentar dia nurut aja lalu dia kabur gitu aja, sambil setengah linglung gitu," terangnya.
Mengenai metode gendam yang dilancarkan oleh si pelaku eksekutor itu. Kenshi menduga kuat rokok yang sempat ditawarkan oleh si pelaku untuk dihisap oleh si DML, merupakan metodenya.
"Dikasih rokok (sehingga menurut perintah pelaku dan tanpa perlawanan)," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan sang adik. Khensi mengungkap ciri-ciri kedua pelaku komplotan tersebut.
Pelaku si eksekutor memiliki ciri-ciri berkulit putih, warna bola mata coklat, berpostur tubuh cenderung kurus dengan tinggi badan sekitar 165 cm, dengan perkiraan usia kisaran 30 tahun.
Sedangkan, pelakh si joki motor sarana aksi yang lebih dulu pergi meninggalkan lokasi, memiliki ciri-ciri berkulit sawo matang, berkumis tebal, berpostur tubuh cenderung gemuk, tinggi badan sekitar 170 cm, diperkirakan usianya sekitar 40 tahun.
Motor Honda Beat yang dicuri oleh para pelaku, merupakan milik MRR yang baru dibeli secara mengangsur sebulan lalu.
Kejadian perampasan bermodus gendam tersebut telah dilaporkan oleh sang adik dan pacar adiknya ke markas kepolisian setempat.
Atas dugaan tindak pidana penipuan Pasal 378 KUHP, sesuai Laporan Polisi bernomor LP/B/ 180/ XI/ 2023/ SPKT POLSEK SUKOMANUNGGAL/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR, tanggal 15 November 2023.
"Masih angsuran baru dapat 1 bulan. Sudah dilaporkan ke Mapolsek Sukomanunggal. Kata adik saya ciri-ciri seperti itu. Tidak ada CCTV di area booth, cuma di dalam minimarket," pungkasnya.