Berita Surabaya

Update Kasus Joki Tes CPNS Kemenkumham, Klien Mahasiswa Unej Diduga Anak Polisi

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Jember Jadi Joki Tes SKD CPNS Demi Dibayar Rp 30 Juta, KTP Dicurigai, Dulu Pernah Berhasil

"Saat ini sedang proses pemeriksaan lanjutan," ungkapnya  . 

Nah, ketika ditanya soal ayah dari klien joki diduga anak polisi, Hendro enggan menjawab.

Sebelumnya, Panitia Daerah Kemenkumham Jatim menggagalkan aksi perjokian dalam Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) Selasa, (14/11/2023).

Sang joki, IM, diserahkan ke kepolisian untuk proses lebih lanjut.

"Upaya perjokian ini dapat diungkap saat proses verifikasi berkas dan pelayanan pin registrasi," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.

Setelah didalami, IM merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus di Jember.

Dia hendak menjoki seorang peserta SKD CPNS yang berinisial AM, seorang peserta SKD CPNS Kemenkumham asal Jombang.

"AM mendaftar untuk posisi Penjaga Tahanan dan dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi ketiga hari ini," terang Heni.

Namun, IM gagal masuk ke lokasi tes yang terletak di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya.

Gelagat mencurigakannya diendus panitia saat IM memasuki pos pemeriksaan biometrik dan pin registrasi.

"Sistem menunjukkan notifikasi bahwa data biometrik 'miss match' dengan fisik asli yang bersangkutan," tutur pria asli Kebumen itu.

Salah satu ciri paling mencolok adalah foto di KTP dan Kartu Peserta Ujian menunjukkan ciri fisik yang sedikit gemuk.

Namun, pada kenyataannya IM punya perawakan yang cenderung kurus. Panitia pun mengamankan mahasiswa semester 7 pada Fakultas Teknik Lingkungan itu.

"Dari pengakuannya, IM akan mendapatkan imbalan Rp25-30 juta yang diserahkan jika berhasil meloloskan AM," tutur mantan Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan itu.

Meski begitu, IM mengaku tidak mengenal dan belum pernah bertemu AM sebagai kliennya.

Halaman
123

Berita Terkini