TRIBUNJATIM.COM - Pasukan militer Israel akhirnya membebaskan 30 tahanan Palestina dibebaskan di hari terakhir perpanjangan gencatan senjata pada Rabu (29/11/2023) malam waktu setempat.
Layanan Penjara Israel (Israeli Prison Service/IPS) mengatakan tahanan Palestina itu dibebaskan dari Penjara Ofer yang berada di dekat kota Ramallah.
Salah satu tahanan yang dibebaskan pada malam itu adalah Abdul Al-Rahman Amer Al-Zaghal (14).
Abdul Al-Rahman Amer Al-Zaghal kehilangan separuh tengkoraknya pada tiga bulan lalu.
Abdul Rahman saat itu sedang berjalan untuk membeli roti di Kota Silwan di sebelah selatan Masjid Al-Aqsa.
Tentara Israel menembak Abdul Rahman dengan 30 peluru mengenai kepala dan panggulnya.
Abdul Rahman kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem.
Ia berhasil bertahan hidup namun separuh tengkoraknya harus diangkat karena hancur.
Cedera akibat penembakan itu juga merusak mata kirinya dan panggulnya.
Ditangkap saat Jalani Perawatan Medis
Abdul Rahman kemudian menjalani perawatan medis sambil dipasung oleh Israel.
Dua minggu setelah itu, Israel menangkapnya atas tuduhan melemparkan bom molotov ke rumah pemukim Israel.
Abdul Rahman dibebaskan pada 14 September 2023 dari tuduhan itu dengan syarat menjadi tahanan rumah terbuka di penjara desa Beit Naquba, sebelah barat Yerusalem.
Secara otomatis, Abdul Rahman dideportasi dari rumahnya di lingkungannya di Kota Silwan.
Abdul Rahman adalah satu-satunya anak Palestina yang ditahan di rumah di antara 69 tahanan anak di Yerusalem.