"Kalau masalah utamanya, kami kurang paham. Namun, itu sudah selesai," ujarnya.
Sementara, Gubernur LIRA, M Zuhdy Ahmadi, mengaku aneh dengan kejadian itu karena F dikenal cukup ramah.
"Kami berharap Inspektorat jangan setengah-setengah menyelesaikan masalah itu. Namun, itu harus dituntaskan, biar tak menyimpan bara api dan berdampak buruk pada kinerja antardinas," pungkas pria yang biasa dipanggil Didik.
Kepala Puskesmas Jadi Korban Pemukulan
Sebelumnya, dari Sampang, Madura juga dilaporkan terjadi dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aktivis di Kabupaten Sampang, Madura terhadap Kepala Puskesmas Robatal, Beny Irawan berbuntut panjang.
Mengapa tidak, dari pihak terduga korban membawa kasus ke proses hukum dengan melaporkan secara resmi ke Polres Sampang.
Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto saat dikonfirmasi membenarkan jika instansinya telah menerima laporan atas dugaan penganiayaan.
"Benar, kemarin sore yang melaporkan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (12/7/2023).
Atas laporan tersebut, kini Satreskrim Polres Sampang tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan alat bukti dan pemeriksaan saksi.
Namun, Ipda Sujianto enggan memberikan keterangan lebih jauh mengingat proses penyelidikan tengah berjalan.
"Penyelidikan baru saja dimulai, tunggu dulu," pungkasnya.
Untuk diketahui, insiden pemukulan yang dilakukan oknum aktivis terhadap terduga korban terjadi saat kegiatan audiensi di kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Sampang, pada (11/7/2023) .
Peristiwa itu kini tengah viral, mengingat video rekaman CCTV detik-detik pemukulan tersebar di Media Sosial atau Medsos.
Berdasarkan video tersebut terduga korban menerima pukulan alias bogem mentah dari arah belakang sehingga mengenai kepala bagian belakang.