"Winning is not everything," tegas Chef Juna.
Baca juga: Legowo Jadi Juara 2 MasterChef Indonesia Season 11, Kiki Akui Suka Pada Belinda: Kita Jadi Dekat
Lebih lanjut Chef Juna menegaskan, dia dan kedua juri yang lain tidak didikte oleh tim acara MCI.
Mereka diberi kebebasan dalam memberikan penilaian pada para konstestan.
Dia kembali menegaskan, tidak ada yang namanya setting-an atau pemenang sudah direncanakan sebelumnya dalam acara MCI.
"Apakah MasterChef itu acara setting-an? Tidak. Apakah kita selalu sudah menentukan pemenangnya? Tidak."
"Apakah kita didikte untuk menangin siapa atau pulangin siapa? Tidak," ungkap Chef Juna.
Dia juga menjelaskan soal para pemenang MCI dari season 1 hingga season 11 ini kebanyakan adalah suatu keturunan, Chef Juna malah mengaku tak menyadarinya sebelumnya.
Chef Juna baru sadar ketika ada salah satu tim acara tersebut menyinggung perihal ini di season 7 waktu lalu.
"Kejadian ini dimulai saat season ke-7, tiba-tiba ada nih, orang-orang kita mulai bercanda, 'Wah, grand finalnya Chinese lagi nih. Keturunan Chinese sama Chinese lagi nih grand finalnya yang ke-7. Sadar enggak sih? Dari season 1 sampai yang mau ke-7 ini, nanti pemenangnya turunan Chinese semua'," jelasnya.
Kemudian, dia juga menegaskan pemenang di MCI tidak ada kaitannya dengan pemilik stasiun televisi.
"Terus semua pada bilang, 'Oh, itu semua karena yang punya (stasiun TV) kan keturunan Chinese', yang punya enggak ngurusin kali yang beginian. Saya enggak disogok, dikasih saran pernah," terangnya.
Chef Juna kemudian menerangkan, tak ada jaminan juara MCI mudah diterima kerja di hotel bintang lima.
"Kalian selesai MasterChef, juara di MasterChef, datang ke hotel bintang lima daftar di kitchen diterima? Ya enggak," tegasnya.