"Kami sangat berterima kasih kepada warga yang tanahnya terdampak dan bersedia menerima kerohiman," ucapnya.
Ia berharap, uang kerohiman tersebut dapat dimanfaatkan untuk investasi produktif.
Pasalnya sebagian besar tanah milik warga penerima kerohiman sebelumnya berupa tambak ikan yang sekarang kondisinya sudah tidak dapat menghasilkan lagi akibat terkena rob.
Sedangkan Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang hadir dalam kesempatan tersebut juga berpesan agar berhati-hati dari pihak yang ingin mengambil keuntungan dari prosesi ini, seperti minta ijazah, tambahan, dan lain-lain.
"Karena pada dasarnya tidak ada yang seperti itu, bahwa apa yang diserahkan hari ini sudah 100 persen hak penerima," ungkap Iswar.
Jika akan diinvestasikan, Iswar meminta warga berhati-hati dari investasi bodong.
Dirinya berharap, warga dapat berinvestasi di Kota Semarang, sehingga bisa ikut mendongkrak perekonomian kota.
Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp19,5 M, Mbah Taryo Kaya Mendadak Imbas Proyek Jalan Tol, Bangun Rumah Mewah
Diketahui pembebasan lahan di Kota Semarang untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng) seksi satu masih belum selesai.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Sigit Rahmawan Adhi mengatakan, sampai saat ini pembebasan lahan masih berlangsung.
"Ini masih proses sampai akhir tahun," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/11/2023).
Dia menjelaskan, pembebasan lahan untuk Jalan Tol Semarang-Demak itu belum selesai karena sedang dilakukan musyawarah soal dana tanah musnah.
"Karena pengadaan tanahnya yang musnah lagi musyawarah untuk diberi dana," paparnya.
Sigit tak menjelaskan secara rinci tanah mana saja yang belum selesai dibebaskan.
Namun, dia meyakinkan jika pembebasan tanah tinggal beberapa bidang.
"Pembebasannya sudah kurang beberapa bidang saja," kata dia.
Agar pembangunan jalan tol yang rencananya juga digunakan sebagai tanggul laut itu segera selesai, pembebasan lahan tersebut akan segera diselesaikan.
"Desember harus selesai," imbuh Sigit.