Pasalnya, pesawat kargo pembawa jenazah perlu dipesan harus enam jam sebelum keberangkatan.
"Mungkin kalau setelah kebaktian besok selesai, baru diurus keberangkatan ke Jayapura," tuturnya di rumah duka Sentosa, Selasa.
Baca juga: KPK : Hukuman 10 Tahun Penjara Mendiang eks Gubernur Papua Lukas Enembe Berakhir Demi Hukum
Menurut Petrus, tidak ada pesan khusus yang disampaikan Lukas Enembe sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Petrus dan Lukas Enembe lebih banyak berbicang hal biasa saja, sehingga tidak mendapatkan tanda-tanda keganjilan.
"Saya terkahir bertemu dan ngobrol Jumat (22/12/2023) malam, saya pamit sama beliau pukul 22.00 WIB, bapak semangat dan beliau minta saya untuk datang lagi," ungkapnya.
Hanya Ada Dua Karangan Bunga di Rumah Duka
Tak seperti kepergian pejabat biasanya, rumah duka mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di RSPAD Gatot Soebroto, hanya dihiasi oleh dua buah karangan bunga.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, karangan bunga tersebut diletakkan tepat di depan ruang G rumah duka Santosa.
Dari yang nampak, kedua karangan tersebut diberikan oleh dua orang berbeda.
Karangan pertama, diberikan oleh Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
Sementara karangan bunga kedua, diberikan oleh Generasi Muda Kosgoro.
Kedua karangan bunga itu nampak bernuansa biru kuning.
Baca juga: Menilik Rumah Mewah Lukas Enembe Tahanan KPK, Lahan 1 Hektar Ada Lapangan Pribadi hingga Taman Asri
Baca juga: Lukas Enembe Mogok Minum Obat, Tulis Surat Minta Dirawat di Singapura, Begini Reaksi KPK
Hingga pukul 18.14 WIB, belum ada karangan bunga yang datang ke rumah duka Lukas Enembe tersebut.
Untuk informasi, eks Gubernur Papua Lukas Enembe mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Selasa (26/12/2023) sekira pukul 11.00 WIB.
Hal itu dikonfirmasi oleh tim Kuasa Hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona kepada wartawan, Selasa.