TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah - Gresik unjuk rasa di Balai Desa menuntut laporan dana keuangan desa dan merobohkan patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih serta wisata Setigi (Selo Tirto Giri), Jumat (29/12/2023).
Warga Desa Sekapuk yang terdiri dari Bapak-bapak, Ibu-ibu dan pemuda Desa semuanya hadir di Balai Desa untuk melihat proses rapat bersama Muspika, BPD, Bumdes dan dipimpin pejabat Pelaksana tugas Kepala Desa.
Dalam rapat tersebut, warga meminta laporan keuangan di Bumdes yang mengelola wisata Setigi, Kebun Pak Inggih dan usaha Desa lainnya. Sebab Desa Sekapuk disebut sebagai Desa Miliarder.
Dalam unjuk rasa tersebut, warga juga meminta transparansi gaji yang diterima komisaris Bumdes dan gaji sebesar Rp 19,500 Juta perbulan. Dana hak inisiator sebesar Rp 364,8 Juta berupa saham di Bumdes.
Selain itu, warga juga meminta dasar hukum pembentukan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih. Warga juga meminta laporan pertanggungjawaban pembangunan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.
Baca juga: Pertamina Berencana Lakukan Pembebasan Lahan di Kampung Miliarder Tuban untuk Akses Jalan
Selain itu, warga juga meminta adanya dana hutang-hutang Bumdes Sekapuk sebesar Rp 3 Miliar di Bank dan di masyarakat yang investasi sebesar Rp 6,5 Miliar lebih. Sehingga, Bumdes mempunyai hutang total sebesar Rp 9,5 Miliar.
"Ini namanya Desa Miliarder yang menanggung hutang," kata Asjudi, mantan Direktur Bumdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah.
Selain itu, warga juga meminta ikon patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih untuk dirobohkan, sebab patung tersebut menandakan jaman jahiliah.
"Permintaan warga itu sesuai pernyataan mantan Pak Inggih yang mengizinkan patung Pak Inggih bisa dirobohkan setelah lengser," katanya.
Setelah rapat secara memanas, menghasilkan kesepakatan bersama yang isinya dibacakan oleh Plt. Kades Sekapuk yaitu Ridloi.
Berita acara ditanda tangani oleh Camat Ujungpangkah Sofwan Hadi, Camat Ujungpangkah Mutlakin, Abdul Wahid Mustofa Ketua BPD, Ridlwan tokoh masyarakat, Rizal Arifianto Tokoh Pemuda dan Matripan Masyarakat Umum.
Isi berita acara tersebut berisi 'Memusnahkan Patung Ki Begawan yang ada di Wisata Setigi, Memusnahkan Patung ikon yang ada di Wisata Kebun Pak inggih dan Menghilangkan nama Desa Miliarder yang ada di papan nama Desa'.
"Besok pagi jam 10.00 WIB, sesuai hasil rapat dan berita acara, warga bisa merobohkan patung Pak Inggih," kata Plt. Kades Sekapuk Ridloi.
Rapat dijaga ketat jajaran Polsek Ujungpangkah sampai pukul 22.50 WIB dan warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Miliarder Jatuh Miskin
Gara-gara hidup foya-foya pakai uang ibu, seorang miliarder langsung jatuh miskin.
Padahal dulu harta sang ibu yang membuatnya jadi miliarder kaya tersebut mencapai Rp17,5 miliar.
Kini harta sang ibu itu pun kini berangsur-angsur amblas dan raib.
Lantaran ternyata tidak digunakan si pria dengan baik.
Alhasil karena durhaka pada sang ibu, pria itu pun menerima karmanya.
Kisah ini dialami seorang pria mantan miliarder di Chon Buri, Thailand, yang mengalami kebangkrutan.
Ia terpaksa menjadi pencuri hingga korban mendesak polisi untuk menangkapnya.
Aksi si pria diketahui dari salah satu pengguna Facebook, Aroon Kab.
Ia membagikan rekaman kamera keamanan yang menunjukkan seorang pria mencuri tiga tangga aluminium dari rumahnya pada 4 Desember 2023.
Aroon Kab mendesak, siapapun yang melihat pria pencuri dalam video tersebut untuk menghubunginya.
Dilansir dari Thaiger, netizen lantas berkomentar bahwa pencurinya adalah sosok mantan miliarder yang bangkrut dan menjadi seorang kriminal.
Laporan lain melaporkan bahwa pria tersebut kecanduan narkoba dan telah membakar 14 sepeda motor sebelum ditangkap.
Setelah dipenjara, pria tersebut diduga mencuri dari banyak rumah dan ditangkap beberapa kali.
Namun petugas tidak dapat menuntutnya karena dia mengaku sakit jiwa dan kondisinya yang membuatnya mencuri.
Baca juga: Dulu Kaya Raya, Miliarder ini Jatuh Miskin dan Jadi Pencuri, Ditangkap Polisi Malah Ngaku Sakit Jiwa
Ya, pelaku rupanya menghindari beberapa penangkapan dengan mengklaim bahwa dia sakit jiwa atau ODGJ.
Sehingga hal ini menimbulkan simpati dari beberapa orang yang berharap dia dapat membangun kembali hidupnya.
Sementara itu Channel 7 mewawancarai penduduk setempat di daerah tersebut.
Mereka memastikan bahwa orang dalam video tersebut adalah mantan miliarder, Khet, 34 tahun, seperti dikutip dari TribunStyle.com.
Khet memiliki lebih dari 40 juta baht (Rp17,5 miliar) di banknya, setelah ibunya menjual sebidang tanah.
Ia memiliki kehidupan mewah, banyak teman, dan mobil mahal, sebelum berakhir di penjara karena kasus narkoba dan membakar sepeda motor.
Para wartawan mengetahui bahwa Khet bekerja di sebuah toko furnitur di daerah tersebut dan mewawancarainya pada 6 Desember 2023.
Khet mengaku kepada media bahwa ia dulunya mempunyai uang banyak, namun telah menghabiskan semuanya.
Dia mengatakan, perilaku mencurinya sudah terjadi di masa lalu.
Baca juga: Dulu Rumah Tanpa WC, Buruh Berubah Miliarder dalam Semalam, Kematian Ayah Buka Rahasia: Menukarnya
Dia tidak lagi mencuri apapun dan sebagian besar penghasilannya berasal dari bekerja di toko.
Khet membantah mencuri tangga dari Aroon Kab.
Ia mengatakan, dia melihat tangga tersebut ditinggalkan di luar rumah Aroon Kab dan mengira adalah sampah.
Jadi dia mengambilnya dan menjualnya untuk membeli makanan dan minuman.
Khet mengatakan, dia telah dihukum atas kejahatan masa lalunya.
Ia kini hanya melakukan pekerjaan legal untuk mencari nafkah dan tidak menggunakan narkoba.
Khet juga memohon kepada para bos untuk mengasihani dia dan memberinya pekerjaan.
Pemilik toko furnitur, Chaliao, mengatakan kepada Channel 7 bahwa dia telah mendengar tentang masa lalu kriminalnya.
Banyak orang telah memperingatkan Chaliao untuk menjauh dari Khet.
Namun Chaliao berkata bahwa Khet tidak pernah mencuri apapun dari tokonya.
Ia mengatakan, dia takut Khet akan kehilangan kendali karena penyakit mentalnya.
Oleh karena itu, putranya selalu berada di dekat Khet untuk mengawasinya.
Setelah kisah Khet menjadi viral di media sosial, banyak netizen Thailand yang setuju bahwa masyarakat harus memberi kesempatan kepada Khet.
Apalagi dia telah mengambil pelajaran dan ingin menjadi orang yang lebih baik.
Sedangkan bagi yang tidak setuju mengatakan bahwa Aroon Kab memiliki bukti jelas bahwa Khet telah mencuri asetnya, jadi dia harus dihukum atas perbuatannya.
Aroon Kab kemudian mem-posting pendapatnya tentang masalah tersebut di Facebook.
"Seorang pria sakit jiwa yang baru saja mencuri tangga saya memohon kesempatan.
Saya bingung.
Tolong lupakan cerita 40 juta baht dan fokuslah pada perilaku pencurinya dulu," paparnya.
Seorang pengguna Facebook berkomentar bahwa dia telah berbicara dengan pemilik toko furnitur, Chaliao, dan dia mengatakan kepadanya, bahwa Khet telah mencuri barang-barangnya.
Dia bertanya-tanya mengapa Chaliao menyampaikan cerita yang berbeda kepada media.
Belum ada laporan apakah Aroon Kab melaporkan kehilangan Chaliao kepada pihak berwajib dan pihak kepolisian belum memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.