TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi Tribunners.
Bagaimana kabar kalian di pagi hari ini?
Selamat menikmati libur panjang akhir tahun.
Sembari bersantai atau sebelum kembali beraktivitas, yuk simak dulu sederet kabar terbaru yang datang dari Jawa Timur (Jatim) yang menuai banyak sorotan publik.
Warga Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur melakukan aksi demo menuntut laporan dana keuangan desa selama kepempimpinan kepala Desa Abdul Halim.
Selain itu, warga juga merobohkan patung pak Inggih yang ada di area wisata setigi dan kebun buah pak Inggih, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Desa setempat, Sabtu (30/12/2023).
Gerakan warga Sekapuk bersatu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi secara kondusif sesuai kesepakatan yang telah disepakati bersama sebelumnya.
Dalam rapat yang dilakukan, warga bersepakat akan melakukan aksi merobohkan patung.
Warga meminta penyelesaian perkara berkaitan dengan laporan keuangan desa yang mengelola wisata setigi, kebun buah, dan usaha desa lainnya, sebab Desa Sekapuk disebut sebagai desa miliarder.
Yang tak kalah mengejutkan adalah kabar soal Satu keluarga tewas dibunuh oleh tetangganya di Pasuruan.
Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu, 31 Desember 2023 di TribunJatim.com.
1. Dulu Dikenal Desa Miliarder di Gresik, Ternyata Punya Utang Banyak di Bank, Pak Inggih Dirobohkan
Warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah - Gresik unjuk rasa di Balai Desa menuntut laporan dana keuangan desa dan merobohkan patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih serta wisata Setigi (Selo Tirto Giri), Jumat (29/12/2023).
Warga Desa Sekapuk yang terdiri dari Bapak-bapak, Ibu-ibu dan pemuda Desa semuanya hadir di Balai Desa untuk melihat proses rapat bersama Muspika, BPD, Bumdes dan dipimpin pejabat Pelaksana tugas Kepala Desa.
Dalam rapat tersebut, warga meminta laporan keuangan di Bumdes yang mengelola wisata Setigi, Kebun Pak Inggih dan usaha Desa lainnya. Sebab Desa Sekapuk disebut sebagai Desa Miliarder.
Dalam unjuk rasa tersebut, warga juga meminta transparansi gaji yang diterima komisaris Bumdes dan gaji sebesar Rp 19,500 Juta perbulan. Dana hak inisiator sebesar Rp 364,8 Juta berupa saham di Bumdes.
Selain itu, warga juga meminta dasar hukum pembentukan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih. Warga juga meminta laporan pertanggungjawaban pembangunan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.
Baca juga: Pertamina Berencana Lakukan Pembebasan Lahan di Kampung Miliarder Tuban untuk Akses Jalan
Selain itu, warga juga meminta adanya dana hutang-hutang Bumdes Sekapuk sebesar Rp 3 Miliar di Bank dan di masyarakat yang investasi sebesar Rp 6,5 Miliar lebih. Sehingga, Bumdes mempunyai hutang total sebesar Rp 9,5 Miliar.
"Ini namanya Desa Miliarder yang menanggung hutang," kata Asjudi, mantan Direktur Bumdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah.
Selain itu, warga juga meminta ikon patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih untuk dirobohkan, sebab patung tersebut menandakan jaman jahiliah.
"Permintaan warga itu sesuai pernyataan mantan Pak Inggih yang mengizinkan patung Pak Inggih bisa dirobohkan setelah lengser," katanya.
Setelah rapat secara memanas, menghasilkan kesepakatan bersama yang isinya dibacakan oleh Plt. Kades Sekapuk yaitu Ridloi.
Berita acara ditanda tangani oleh Camat Ujungpangkah Sofwan Hadi, Camat Ujungpangkah Mutlakin, Abdul Wahid Mustofa Ketua BPD, Ridlwan tokoh masyarakat, Rizal Arifianto Tokoh Pemuda dan Matripan Masyarakat Umum.
Isi berita acara tersebut berisi 'Memusnahkan Patung Ki Begawan yang ada di Wisata Setigi, Memusnahkan Patung ikon yang ada di Wisata Kebun Pak inggih dan Menghilangkan nama Desa Miliarder yang ada di papan nama Desa'.
"Besok pagi jam 10.00 WIB, sesuai hasil rapat dan berita acara, warga bisa merobohkan patung Pak Inggih," kata Plt. Kades Sekapuk Ridloi.
Rapat dijaga ketat jajaran Polsek Ujungpangkah sampai pukul 22.50 WIB dan warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
2. KRONOLOGI Detil Satu Keluarga Tewas Dibunuh Tetangganya di Pasuruan, Pelaku Sekap Ibu-Anak di Rumah
Inilah kronologi lengkap satu keluarga tewas dibunuh tetangga di Pasuruan.
Pasca kejadian ini, polisi masih memeriksa pelaku pembunuhan dan menyelidiki detil kasus ini.
Meski demikian, motif perampokan yang menjadi pemicu pembunuhan perlu dibuktikan.
Polisi juga belum memastikan apa ada barang berharga korban yang hilang.
“Pelaku ini masuk ke dalam rumah korban sekira pukul 09.00 wib. Pelaku diduga kuat melompat pagar rumah korban,” jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Rudy Hidajayanto, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Geger Satu Keluarga di Pasuruan Tewas Dibunuh Sadis oleh Tetangganya
Setelah masuk, pelaku langsung bergegas ke toko korban yang posisinya terpisah dengan bangunan rumah.
Disana, dia menemui Rosidah.
“Pelaku diduga kuat langsung menyerang Rosidah. Setelah itu dia disekap, tangannya, dan lehernya diikat dengan selendang, hingga tewas di dalam tokonya,” ujarnya.
Setelah melumpuhkan Rosidah, pelaku ini masuk ke dalam rumah. Di musala, dia mengetahui anak laki - laki korban. Saat itu juga, pelaku menyerang korban.
“Pelaku masuk ke dalam musala dan menyekap anak korban ini. Dia juga diperlakukan sama, tangan dan kakinya diikat dan dibekap,” ungkapnya.
Namun, kata dia, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
Menurutnya, perlu ada hasil visum dan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
“Apakah tewas setelah dipukul benda tumpul, atau benda tajam. Nah itu yang perlu kami pastikan dengan menunggu hasil visum sekaligus otopsi,” paparnya.
Baca juga: Barikade Gus Dur Pasuruan Siap Menangkan Ganjar-Mahfud, Sebut Solusi Sengkarut Persoalan Bangsa
Sayangnya, perbuatan tersangka ini diketahui anak korban lainnya. Anak perempuan korban ini langsung menghubungi kekasihnya.
“Anak korban perempuan ini melapor ke kekasihnya bahwa di rumahnya ada pembunuhan, dia minta tolong untuk segera datang dan menyelamatkannya,” sambungnya.
Tak berselang lama, kata Kasat, kekasihnya ini datang bersama warga.
Mereka langsung mendobrak rumah korban dan menemukan pelaku disana.
“Tak lama kami juga tiba di lokasi setelah mendapatkan laporan. Kasus ini sedang kami tindaklanjuti dan sedang kami dalami,” tutupnya.
Sebelumnya, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan mendadak geger di penghujung tahun 2023, Sabtu (30/12/2023) pagi .
Ibu dan anak ditemukan meninggal dunia dan bersimbah darah di dalam rumahnya.
Mereka adalah Rosidah (54), dan anak laki - lakinya, Ahmad Fauzi (13).
Satu keluarga tewas dibunuh oleh tetangga belakang rumah korban yang berinisial, MS.
Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan kepolisian.
Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hidajayanto mengatakan, untuk motif pelaku masih belum diketahui pasti, karena perlu pendalaman lebih lanjut.
“Hanya saja, setelah pelaku kondisinya membaik, dia mengakui membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya sendiri,” katanya.
Menurut dia, pelaku sempat diamuk massa karena ketahuan menghabisi nyawa Rosidah dan anaknya.
Dia babak belur karena mendapatkan pukulan dari warga.
3. BREAKING NEWS: Geger Satu Keluarga di Pasuruan Tewas Dibunuh Sadis oleh Tetangganya
Warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan mendadak geger di penghujung tahun 2023, Sabtu (30/12/2023) pagi.
Ibu dan anak ditemukan meninggal dunia dan bersimbah darah di dalam rumahnya. Mereka adalah Rosidah (54), dan anak laki - lakinya, Ahmad Fauzi (13).
Satu keluarga tewas dibunuh oleh tetangga belakang rumah korban yang berinisial, MS.
Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan kepolisian.
Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hidajayanto mengatakan, untuk motif pelaku masih belum diketahui pasti, karena perlu pendalaman lebih lanjut.
Baca juga: Barikade Gus Dur Pasuruan Siap Menangkan Ganjar-Mahfud, Sebut Solusi Sengkarut Persoalan Bangsa
“Hanya saja, setelah pelaku kondisinya membaik, dia mengakui membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya sendiri,” katanya.
Menurut dia, pelaku sempat diamuk massa karena ketahuan menghabisi nyawa Rosidah dan anaknya.
Dia babak belur karena mendapatkan pukulan dari warga.
“Untungnya, anggota kami di lapangan bersama rekan-rekan TNI langsung mengamankan pelaku untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Baca juga: Nobar Debat Cawapres, TKD Pasuruan Makin Optimisi Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran: Tak Perlu Ragu
4. Kampanye di Ponorogo, Cawapres Cak Imin Kontrak Politik Dengan Petani, Apa Saja Isinya?
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin melakukan kontrak politik kepada petani-petani di Ponorogo, Sabtu (30/12/2023).
Cak Imin berjanji ketika nanti pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Presiden-wakil Presiden, petani akan nyaman untung dan bisa menabung.
Kontrak politik dilakukan oleh Cak Imin ketika dialog bersama petani di Ponorogo. Dialog tersebut dilaksanakan di area persawahan, Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorigo
“Saya (Cak Imin) dan kalian semua kontrak politik. Amin (Anies Imin) menang kewajiban merubah yang. Kita bersama membangun kontrak politik,” ujar Cak Imin.
Baca juga: Potret Anies Baswedan Ngopi di Mbah Tekluk saat Kampanye di Ponorogo, Ketagihan Jajanan Jadah
Dia memgaku selama ini petani ketika panen hanya impas. Tidak pernah untung bahkan cenderung merugi.
“Hasilnya itu impas. Bahkan untuk kerjanya tidak diperhitungkan kan namanya rugi,” beber ketua umum PKB ini.
Dia meminta juka nanti dilantik untuk diingatkan kontrak politik ini. Dimana petani nyaman dalam artian tersedia pupuk, solar, irigasi. Pun harga panen juga stabil,
“Petani untung dan bisa menabung. Di depan mata kita anak bangsa perlu makan. Tidak boleh menggantung negara lain. Insyallah AMIN bertekad pertanian menjadi prioritas utama sebagai pembangunan,” tegasnya.
Menurutnya, selama ini petani tidak pernah untung, malah merugi. Dengan AMIN menang, dia berjanji akan kemudian petani untung,
“Tidak usah mikir susah-susah: Semua kita sediain, yang penting petani bekerja dan berproduksi oangan nasional tercukupi petani bisa menabung,” tegasnya.
Menurutnya selama dialog berlangsung petani wadul persoalan puluhan tahun yang tidak bisa diatasi. Pupuk, irigasi, solar yang sulit didapatkan.
Baca juga: Kampanye di Ponorogo, Anies Baswedan Awali dengan Saksikan Wayang Bersama Ribuan Warga
“harga yang tidak stabil buat petani merugi. Tidak boleh dibiarkan. Nampaknya selama ini ada pembiaran, ada beban yg ditanggung petani untuk menyangga pangan kita, ini tidak adil, ini yang kita rubah,” paparnya.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com