Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Moch Sugiyono

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kunjungan Wisata Setigi (Selo Tirto Giri) dan Kebun Pak Inggih (KPI) di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Gresik kembali normal usai aksi unjuk rasa masyarakat merobohkan patung mantan Kades dan menghapus embel-embel Desa Miliarder. 

Data dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah menunjukan jumlah pengunjung masih di atas 500 orang saat libur natal dan tahun baru 2024.

Ketua Bumdes Sekapuk Purwadi mengatakan, setelah unjuk rasa warga Desa Sekapuk yang merobohkan patung mantan Kades Abdul Halim tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan. 

Baca juga: Sosok Pria Nganjuk Jadi Miliarder Gegara Buka Usaha Laundry, Punya 300 Cabang, Sebulan Dapat Rp4 M

"Pengunjung wisatawan di Setigi dan KPI masih normal seperti biasa. Sabtu kemarin sekitar  576 orang, Minggu ada 807 dan Senin 765 orang," kata Purwadi, Rabu (3/12/2023). 

Lebih lanjut Purwadi menambahkan, untuk menjalankan organisasi Bumdes Sekapuk, Pemerintah Desa Sekapuk akan mengejar rapat bersama tokoh masyarakat, Pemerintah desa, dan tokoh Pemuda. 

Baca juga: Patung Mantan Kades di Gresik Dirobohkan Warga, Diarak Keliling, Sebut Desa Miliarder Banyak Hutang

Baca juga: Dulu Dikenal Desa Miliarder di Gresik, Ternyata Punya Utang Banyak di Bank, Pak Inggih Dirobohkan

"Kita akan menata manajemen di Bumdes bersama para perangkat Desa, Bumdes, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda nanti malam," katanya. 

Diketahui, warga Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah pada Sabtu, 30 Desember 2023 unjuk rasa menghapus tulisan Desa Miliarder dan merobohkan patung-patung miniatur mantan Kades Sekapuk Abdul Halim di Wisata Setigi dan KPI. 

Warga menilai, tulisan Desa Miliarder tidak sesuai dengan fakta di dalam Desa, sebab Desa Miliarder tapi Bumdes mempunyai banyak hutang dan patung-patung tersebut dirobohkan karena atas kemarahan warga. 

Baca juga: Ambyar, Denny Caknan Mendadak Batal Konser di Gresik, Pihak Wisata Setigi Rugi Rp 480 Juta