Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyiapkan aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SD/SMP negeri.
Nantinya, Pemkot akan tetap mengutamakan keadilan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Pertama, Pemkot tak akan menambah jumlah rombongan belajar (rombel). "Saya ingin sekolah negeri tidak menambah kelas," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (4/1/2024).
Apabila menggunakan data PPDB tahun 2023, maka jumlah rombel di masing-masing sekolah maksimal 11 rombel untuk jenjang SMP. Masing-masing rombel yang berisi 32 siswa per kelas.
Baca juga: Akhirnya Kepsek yang Pecat Guru Reza Akui Disuap saat PPDB, Mereka Memohon, Bima Arya: Berhentikan
Sebanyak 63 SMP negeri di Surabaya juga tak boleh melebihi jumlah bangku di masing-masing rombel. "Setiap kelas berjumlah siswa sesuai dengan peraturan," kata Cak Eri.
Rancangan berikutnya, Pemkot Surabaya juga akan memperketat aturan PPDB jalur zonasi. Pihaknya tak ingin masyarakat pindah Kartu Keluarga (KK) hanya untuk mencari alamat sekolah yang dekat.
Terutama, untuk warga dari luar kota. Acap kali, pihaknya menemukan gejala serupa menjelang PPDB. "Saya juga minta jangan nitip KK," kata Cak Eri.
"Jadi mau (daftar) sekolah, mlebu (masuk KK alamat dekat sekolah). Aku di WA wong (saya mendapatkan pesan WhatsApp dari seseorang), 'Pak saya mau pindah, nggak bisa. Saya tinggal di sini sudah lama'. Saya tanya, kenapa nggak biyen-biyen? (Saya bertanya, kenapa kok nggak pindah dari dulu). (Dijawab) 'Anak saya mau masuk SD'," katanya mengutip laporan yang masuk kepadanya.
Sebagai salah satu butir persyaratan, pihaknya rencananya akan meminta perpanjangan masa penerbitan KK Calon Peserta Didik Baru (CPDB). Dari yang awalnya KK diterbitkan paling singkat 1 tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB menjadi 2 tahun.
Sehingga, masyarakat tak lantas berbondong-bondong melakukan perpindahan KK menjelang PPDB. "Kami minta diperketat. Yen aku, nggak setahun, tapi 2 tahun (Kalau saya, nggak diterbitkan minimal setahun, tapi 2 tahun)," tandas pria kelahiran Surabaya ini.
Baca juga: Olah Ikan Melimpah, Tim Program PPDB UNAIR Bantu Tingkatkan Keterampilan Warga di Situbondo
Menurut Wali Kota Eri, di samping sekolah negeri, ada lembaga pendidikan swasta yang bisa menjadi tujuan pendidikan bagi masyarakat Surabaya. Kualitas lembaga swasta dan sekolah negeri pun bersaing.
Buktinya, jumlah peminat sekolah swasta di Surabaya bahkan meningkat tiap tahunnya. Bahkan, di 2023, jumlah siswa yang diterima oleh lembaga negeri maupun swasta cenderung sama banyaknya.
"Tidak ada dalam sejarah (PPDB di Surabaya), jumlah murid (sekolah) swasta, sama dengan (sekolah) negeri. Baru tahun kemarin itu," kata Wali Kota Eri yang juga mantan ASN Pemkot Surabaya ini.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Surabaya, sebanyak 17.044 anak yang diterima masuk SMP Negeri Surabaya. Sedangkan jumlah siswa yang masuk lembaga swasta mencapai 17.146 anak.