Menu Diet

Cara Menerapkan Menu Diet Rendah Kalori yang Populer untuk Menurunkan Berat Badan, Hindari Gula

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi cara menerapkan menu diet rendah kalori. Populer untuk menurunkan berat badan.

TRIBUNJATIM.COM - Apa itu menu diet rendah kalori? 

Berikut peenjelasan dan tips diet rendah kalori dari Dokter Spesialis Gizi klinik Juwalita Sulapsari. 

Menu diet rendah kalori cukup populer untuk menurunkan berat badan

Melansir dari Kompas.com, pola diet rendah kalori ini bisa diikuti tanpa harus konsultasi dulu ke dokter.

Namun Tribunners perlu mengetahui bagaimana cara menerapkan diet rendah kalori. 

Umumnya kalori yang dibutuhkan tubuh adalah 2.000-2.500 kalori per hari.

Nah untuk menurunkan berat badan, perlu dilakukan defisit kalori atau pengurangan jumlah kalori harian.

Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Sulapsari menjelaskan, untuk melakukan diet rendah kalori, jumlah yang disarankan adalah 1.200-1.500 kalori.

Selain itu, proporsi karbohidrat, protein, dan lemak harus diperhatikan.

Baca juga: Menu Diet & Jam Makan Ideal untuk Menurunkan Berat Badan, dr Zaidul Akbar: Jangan Banyak Makan Malam

Baca juga: Menu Diet 30 Hari Lengkap, Cara Sehat Wujudkan Resolusi Tahun Baru 2024: Berat Badan Ideal

Pemilihan makanan

Juwalita menambahkan, saat melakukan pola diet ini, makan besar tetap dilakukan tiga kali sehari. Hanya saja pemilihan makanannya harus tepat.

Pertama, pemilihan sumber karbohidrat. Karbohidrat bukan hanya nasi, tapi bisa juga diganti dengan jagung, beras merah, kentang, atau umbi-umbian lain.

Jumlah karbohidrat yang disarankan adalah 100 gram setiap kali makan. Untuk nasi takarannya 6 sendok makan dan kentang sebanyak dua buah ukuran sedang.

Apabila ingin menggantikan nasi dengan kentang, sebaiknya diolah dengan cara dikukus atau rebus. Selain itu, makanlah kentang dengan kulitnya.

Baca juga: Resolusi Hidup Sehat 2024: Ikuti Resep Pepes Ayam Fillet yang Aman dan Enak, Cocok untuk Menu Diet

"Kentang dimakan pakai kulit supaya seratnya lebih tinggi, vitamin dan mineral lebih banyak, tinggi antioksidan," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu.

Halaman
12

Berita Terkini