Para pedagang menilai, tak perlu ada perbaikan secara total atau dibongkar.
"Kami menolak apabila Pasar Tunjungan dibongkar total," katanya.
"Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman dari ITS (Institut Teknologi 10 November Surabaya). Sebetulnya, struktur bangunan itu masih kuat. Bahkan, kami telah memiliki detail teknis dan konsep layout Pasar Tunjungan di masa depan," katanya.
Selama ini, pedagang yang didominasi food and beverage (FnB) tersebut mengklaim usaha secara swadaya untuk menghidupkan kawasan ini.
Awalnya, Pasar Tunjungan yang hanya bangunan kosong, kini ramai dengan berbagai olahan kuliner dan berbagai tenant lainnya.
Sehingga, kawasan inipun menjadi salah satu jujukan pengunjung ketika berada di kawasan wisata Tunjungan Romansa.
"Ada sekitar 22 brand lokal Surabaya yang berjuang menghidupkan kawasan ini, sehingga bisa ramai seperti sekarang," katanya.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya juga meminta bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
"Kami sudah memohon waktu untuk audiensi. Namun, belum bisa bertemu," katanya.
"Kami berharap pemkot bersama PD Pasar bisa berkolaborasi dengan pedagang. Sebab, kami tumbuh secara organik untuk meramaikan pasar ini, hingga bisa ramai seperti sekarang," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya tak memungkiri perbaikan PD Pasar Surya menjadi salah satu prioritas pihaknya saat ini.
"Pasar Tunjungan masuk dalam salah satu pasar yang akan diperbaiki," kata Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono saat dikonfirmasi terpisah.
Namun, sebelum perbaikan tersebut dilakukan, pihaknya akan melakukan uji kelayakan terlebih dahulu.
Ini untuk memastikan bangunan masih aman digunakan sebelum dilakukan perbaikan.
"Sebab, kami ingin memastikan kualitas bangunannya, mengingat pasar ini berumur cukup lama" katanya.