TRIBUNJATIM.COM - Pilu dialami Yani korban banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Uang yang ditabungnya selama 24 tahun lenyap dalam hitungan jam lantaran terjangan banjir yang melanda rumahnya.
Tak hanya itu, emas seberat 50 gram miliknya juga ikut hanyut terbawa arus banjir.
Yani mengaku air banjir itu bak tsunami lantaran tinggi sedada orang dewasa.
Ia kini hanya pasrah harta yang dikumpulkan 24 tahun itu hanyut begitu saja.
Kamis lalu, banjir melanda kawasan rumahnya di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akibat jebolnya tanggul Sungai Cigede.
Baca juga: Viral Siswi SMK Juara Lomba Dijanjikan Rp 10 Juta Tapi Belum Menerima, Pembagian Uang Dikuak Kepsek
Yani yang sehari-hari membuka warung kelontong menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaiamana amukan Sungai Cigede tak mampu ditahan oleh tanggul.
Etalase, kulkas, barang dagang senilai puluhan juta rupiah seketika hilang terbawa arus, hanya dalam hitungan menit.
"Aduh saya pas kejadian udah gelap, bingung, udah pasrah aja, air gede banget kaya tsunami setinggi dada orang dewasa," ungkapnya, dikutip dari Tribun Medan.
Begitu kata Yani saat dijumpai sedang membersihkan sisa banjir di rumahnya, pada Selasa (16/1/2024).
Tak hanya warung tempat dia mencari nafkah yang habis diterjang Sungai Cigede.
Uang senilai Rp 156 juta serta emas sebanyak 50 gram juga ikut hanyut.
Ia mengaku, uang dan emas yang dimilikinya itu sudah dikumpulkannya sejak tahun 2000.
"Uang dan emas hilang, uang dapet ngumpulin dikit-dikit, kalau emas dari harga yang termurah sampai yang lumayan itu ada, gelang punya anak saya juga di situ," kata dia.
Yani menceritakan, di Kampung Lamajang yang lama ia tinggali, banjir sudah menjadi "sahabat lama" warga sekitar.