Berita Kabupaten Kediri

Modal Rp 350.000, Warga Kediri Sukses Usaha Keripik Pisang dan Gadung, Kayu Bakar Jadi Andalan

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggorengan produk keripik pisang dan gadung milik Suwarni, warga Desa Dawuhan Kidul, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, masih menggunakan api dari kayu bakar, Kamis (18/1/2024).

Produk keripik pisang dan gadung yang dibuat Suwarni renyah juga gurih, sehingga banyak diminati konsumen.

Harganya juga sangat terjangkau, keripik pisang dijual Rp 57.000 per kg dan keripik gadung Rp 70.000 per kg.

Sempat jatuh bangun, namun berkat bimbingan dari tim pendamping dan keuletan Suwarni, usahanya terus berkembang sampai sekarang.

Saat ini, Suwarni telah memiliki Usaha Dagang (UD) Warni Jaya dan merek produk camilannya juga diberikan label merek Warni Jaya.

Selain keripik pisang dan gadung, ia juga mencoba keripik mbote, keripik matahari dan opak gambir.

Untuk keripik pisang dibuat sendiri, mulai dari pemilihan bahan pisang, sampai proses penggorengan.

Sedangkan keripik gadung telah bekerja sama dengan pembuat keripik gadung.

"Keripik gadung kami ambil dari perajin daerah Mojo dan tinggal menggoreng. Untuk pasokan tidak ada masalah," jelasnya.

Kedua usaha keripik itu memang yang paling laku di pasaran dan banyak peminatnya. Sehingga pesanan terus mengalir dari sejumlah toko pusat oleh-oleh yang ada di Kediri.

Sementara permintaan ekspor ke Arab Saudi memang terhenti sejak pandemi Covid-19.

Pasca pandemi pun, masih belum ada permintaan lagi, karena pasarnya keburu diisi oleh produsen dari India.

Dalam proses produksinya, Suwarni tetap mengandalkan penggorengan dengan kayu bakar.

Selain menghasilkan kualitas keripik yang lebih enak dan renyah, juga lebih hemat biaya dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji melon.

Jika menggunakan gas elpiji setiap hari membutuhkan sekitar 7 sampai 10 tabung.

Namun dengan menggunakan kayu bakar, selain lebih hemat biaya juga menghasilkan kualitas penggorengan yang lebih baik.

Diungkapkan Suwarni, setiap menjelang Lebaran, produksinya juga ditingkatkan lebih dari dua kali lipat.

"Untuk kebutuhan menjelang Lebaran keripik pisang bisa sampai 3 ton dan keripik gadung 2 ton," jelasnya.

Berita Terkini