Mendengar hal tersebut, sang ibu mertua pun heran dan bertanya.
"Minta-minta uangnya kapan?" jelasnya.
Sang menantu pun menjelaskan karena tak pernah diberi uang, ia sampai menggadai emas dan berliannya.
Dari hasil gadai tersebut, ia pun bisa membeli kebutuhan anaknya.
Ia pun merasa tak masalah jika suaminya memakai uang tersebut untuk kampanye.
Namun baginya, sejahterakan istri dan anak adalah hal yang utama.
"Tahu saya juga tahu," kata si ibu mertua.
Di tengah perdebatan tersebut, si ibu mertua itup un mengungkapkan jika dirinyalah yang berhak atas uang anaknya.
Pasalnya selama ini ia telah membiayai anaknya sejak kecil.
"Saya yang biayai dari kecil. Semuanya ini milikku semua," jelasnya.
Sang ibu mertua juga tak percaya jika selama ini anaknya tidak memberikan uang kepada istrinya.
"Kalau kamu istri to tahu. Katanya kamu enggak dikasi uang. Saya enggak percaya," repet si ibu mertua.
"Kamu ikut arisan, kamu kan enggak kerja. Uang dari mana?" cecarnya lagi.
Namun sang istri mengaku memiliki bukti tentang hasil kerjanya dengan rekan-rekannya di Makassar.
Selain itu si ibu mertua mengeluh tentang sang menantu yang jarang masak hingga tak pernah membersihkan rumah.