TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Degan bakar jadi salah satu minuman favorit warga Kota Probolinggo di kala musim penghujan.
Warung-warung yang menjajakan degan bakar pun saat ini mulai tampak diserbu para pelanggan.
Seperti halnya, Warung Degan Bakar Wahyu yang berada di Jalan KH Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pemilik Warung Degan Bakar Wahyu, Ferdi Wahyu Pratama (23) mengatakan belakangan ini, jumlah pelanggan yang mampir ke warungnya meningkat.
Dia memperkirakan, dalam sehari, sebanyak 70 pelanggan silih berganti bertandang ke warungnya.
Warung degan bakar Wahyu buka setiap hari mulai Pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB.
"Degan bakar memang salah satu minuman favorit di musim hujan. Tak pelak, jumlah pelanggan meningkat, begitu juga penghasilan. Dalam sehari, saya bisa mengumpulkan penghasilan sekitar Rp 1 juta," katanya.
Ferdi mengungkapkan proses membakar degan membutuhkan waktu sekira sejam setengah, sampai kulit batok menghitam.
Degan tersebut dibakar di dalam tong atau drum dengan api yang cukup besar. Sumber api itu berasal dari kayu yang dibakar.
Proses membakar degan ini dilakukan di depan warung.
Sehingga asap mengepul yang berasal dari proses membakar degan jadi daya tarik pembeli maupun pengendara yang melintas di Jalan KH. Hasan Genggong.
"Saya merintis usaha degan bakar ini tiga tahun lalu. Saat ini, saya dibantu ibu Linda Mardiyanti (51) dan saudara Sukri (40) dalam mengelola warung," ucapnya.
Ferdi menyebut dalam menyajikan degan bakar, dia mencampurkan sejumlah bahan.
Bahan-bahan itu, yakni jahe, keningar, sebatang serai, susu, dan kuning telur ayam kampung.
Sementara, Ferdi membanderol harga degan bakar mulai Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu.