Kini, Abi memiliki profesi keren, yakni sebagai pengendali udara di Bandara Soekarno Hatta.
"Menikah dengan dokter spesialis UI. Menjadi pengendali udara di Bandara Soetta," jelas Santoso di akhir ceritanya.
Baca juga: Wanita Gadaikan Berlian untuk Suami Nyaleg, Ngamuk Gaji Juga Buat Kampanye: Sejaterahkan Dulu Istri
Kisah lainnya seorang dosen malah memilih untuk menjadi petugas kebersihan ketimbang bekerja sebagai akademisi.
Meski jadi petugas kebersihan, namun mantan dosen ini tak menyesal dengan keputusannya saat ini.
Hal itu tak lepas dari gaji yang ia terima ternyata lebih besar dibanding menjadi dosen.
Hingga akhirnya curhatan dosen itu viral di media sosial.
Dosen itu berasal dari Malaysia.
Ia memilih banting setir jadi petugas kebersihan di Singapura.
Diakuinya, bekerja di Singapura membuat perubahan besar dalam hidupnya dibandingkan bekerja di Perguruan tinggi swasta (IPTS).
“Benar kerja di Singapura bisa mengubah nasib. Saya sebelumnya mengajar di IPTS selama lima tahun. Gaji terakhir saya
di IPTS berjumlah RM1,900".
“Selama lima tahun saya bekerja, setiap bulan pasti ada fase tidak punya uang. Terkadang tidak sampai pertengahan bulan. Gajinya tak naik tapi harga barang selalu naik, sehingga tidak bisa bertahan,” ujar si dosen, sebut saja S, melalui sharing di grup Facebook.
Baca juga: Padahal Jadi Pengantin, Mahasiswa S3 Masih Ikut Kuliah Online, Dosen dan Teman Kelas Ngakak: Selamat
Keadaan pun semakin sulit hingga akhirnya ia menyerah karena tekanan yang dihadapi.
“Saya sangat stres hingga tidak bisa bekerja, bahkan setelah gajian pun saya masih bingung untuk membayar rumah,” ujarnya, melansir dari TribunStyle.
Pria itu kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan di Singapura dan menerima tawaran bekerja sebagai petugas kebersihan.
Meski tak lagi menjadi dosen, ia bersyukur karena gaji pokok yang diterimanya jauh lebih besar dari penghasilan bulanan sebelumnya.