Pilpres 2024

Sosok Sulaisi Abdurrazaq, Ketua Relawan Prabowo-Gibran di Sumenep yang Rumahnya Dilempar Batu OTK

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah dan motor ketua relawan Prabowo-Gibran di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sulaisi Abdurrazaq, dilempar batu dan dibakar orang tak dikenal (OTK) di Dusun Tabata, Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, pada Senin, 29 Januari 2024 dini hari.

TRIBUNJATIM.COM - Senin dini hari, 29 Januari 2024, sebuah rumah di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, mendapat teror dari orang tak dikenal.

Rumah tersebut milik Sulaisi Abdurrazaq.

Saat beraksi, pelaku mengendarai sepeda motor dan langsung kabur.

Batu tersebut dilempar oleh Orang Tak Dikenal (OTK)  dan sepeda motor milik Sulaisi Abdurrazaq hangus terbakar.

Kuat dugaan, teror tersebut berkaitan dengan Pemilu 2024.

Pasalnya, Sulaisi Abdurrazaq merupakan Ketua Relawan Prabowo-Gibran Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

"Kejadiannya tadi pagi, pukul setengah tiga (2.30 WIB)," ungkap Sulaisi, Senin, dilansir TribunJatim.com dari TribunMadura.com.

"Alhamdulillah keluarga saya selamat. Kaca rumah saya dilempar dengan batu."

"Tapi, untungnya tidak sampai pecah, sepeda motor dibakar," sambungnya.

Lantas, siapakah sosok Sulaisi Abdurrazaq?

Sulaisi diketahui merupakan dosen Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Selain menjadi dosen, Sulaisi juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) IAIN Madura.

Sulaisi bertempat tinggal di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Ia juga merupakan Penasihat Hukum Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Guluk-Guluk.

Pada 2020 silam, Sulaisi terpilih menjadi Ketua Asosiasi Pengacara Syari'ah Indonesia (APSI) Jawa Timur untuk periode 2020-2025.

Saat itu, ia terpilih setelah mengantongi 13 suara.

"Kami memprioritaskan terbentuknya Pusat Mediasi dan Bantuan Hukum atau Pusmedbakum APSI di Jatim dengan mendorong agar di DPC-DPC melakukan hal sama, sehingga akses terhadap keadilan benar-benar terwujud," kata Sulaisi usai terpilih menjadi Ketua APSI Jatim.

Di dunia politik, Sulaisi saat ini tergabung dalam Barisan Relawan Infan Gibran (BRIGIB) di Sumenep.

Ia juga terlibat dalam deklarasi Pemuda Sumenep untuk mendukung Gibran.

Kronologi Kejadian

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, membeberkan kronologi rumah Sulaisi Abdurrazaq diteror OTK.

Ia mengatakan, saat kejadian, Sulaisi mendengar suara keras dari jendela rumahnya.

Setelahnya, Sulaisi mendengar suara motor melaju kencang ke arah timur korban.

Saat keluar rumah untuk melihat situasi, Sulaisi menyaksikan motor miliknya sudah dilalap api.

Mertua Sulaisi lantas mengambil selang untuk memadamkan api yang membakar motor menantunya.

"Kemudian, setelah itu mertua korban keluar dari rumah dan langsung mengambil selang."

"Kemudian menghidupkan keran air, lalu memadamkan api yang membakar sepeda motor tersebut," beber Widiarti, Senin.

Untuk saat ini, lanjut Widiarti, pihaknya belum mengetahui penyebab motor Sulaisi terbakar.

Ia mengatakan masih menunggu keterangan dari tim labfor Polda Jawa Timur.

Sementara itu, Sulaisi mengaku dirinya dan keluarga sedang tidur saat insiden teror terjadi.

"Waktu kejadian saya sedang tidur di dalam. Alhamdulillah keluarga dalam keadaan selamat," ujar Sulaisi.

Ia pun berharap pihak kepolisian segera mengungkap siapa pelakunya.

"Kami berharap segera diungkap, karena yang punya kewenangan untuk mengungkap kepolisian," pungkas dia.

Terpisah, Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Timur, Indra Nur Fauzi, mengaku turut prihatin atas teror yang dialami Sulaisi Abdurrazaq.

Menurutnya, aksi teror tersebut telah mencederai semangat Pemilu 2024 damai.

"Pertama, kami turut prihatin. Kami menyayangkan kejadian ini terjadi pada relawan kami," ujar Indra di Surabaya, Senin.

"Kejadian ini mencederai semangat pemilu damai. Bagi kami yang ada di TKD Prabowo-Gibran, tentu mengharapkan semangat Pemilu yang riang gembira bisa terwujud," imbuh dia.

Indra melanjutkan, pihaknya akan mengoordinasikan kasus ini bersama relawan TKD Prabowo-Gibran di Sumenep.

Ia pun mengatakan pihaknya memilih menyerahkan penyelesaian kasus ini pada pihak berwenang.

"Kami akan koordinasikan dengan teman-teman di daerah. Kami juga baru mendengar (kasus) hari ini dan kami tentu akan mencoba untuk berkomunikasi dulu dengan teman-teman TKD di Sumenep," tutur dia.

"Kami serahkan kepada kepolisian dan aparat yang berwenang untuk menangani masalah ini," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan TribunMadura.com

Berita Terkini