Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - SD (36), asal Desa Kayuan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, tega merudapaksa anak tirinya, NF (13).
Bahkan usai melakukan perbuatan kejinya, SD meninggalkan NF sendirian di tengah kegelapan hutan pinus Kecamatan Sendang, Tulungagung.
SD berdalih merudapaksa anak tirinya, karena sakit hati kepada istrinya, ibu kandung NF yang bekerja di luar negeri.
"Sebelumnya, ibu korban dan SD ini terlibat konflik rumah tangga. Kemudian SD berniat melampiaskan ke anak tirinya," ujar Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah, Kamis (1/2/2024).
Awalnya, SD menjemput NF di sebuah pondok pesantren wilayah Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, tempatnya menimba ilmu, pada 6 Agustus 2023.
SD berbohong kepada NF, dengan mengatakan neneknya sedang sakit, agar mau diajak pulang selepas jam sekolah.
Tanpa curiga, NF berangkat pulang dengan dibonceng sepeda motor oleh SD.
"Selepas Magrib, mereka melintas di kawasan hutan pinus yang ada di Kecamatan Sedang. NF berhenti dengan alasan akan buang air kecil," sambung Fafa, panggilan akrab Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah.
Setelah turun dari sepeda motor, SD memukul NF dari belakang hingga terjatuh, lalu mencekiknya hingga pingsan.
Baca juga: Siswi SD Nyaris Bunuh Diri Melompat dari Gedung Sekolah, Malu Jadi Korban Rudapaksa Pria Beristri
Saat NF dalam kondisi tak berdaya, SD melakukan rudapaksa.
Setelah menuntaskan nafsu bejatnya, SD meninggalkan NF begitu saja di tepi jalan, di tengah kegelapan hutan pinus.
Sekitar pukul 02.00 WIB, NF sadar dan tertatih-tatih hendak pulang.
Sambil menahan sakit, NF memaksa terus berjalan hingga sempat dua kali pingsan.
Bahkan NF harus ngesot, karena rasa sakit dan kehabisan tenaga.