Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akhirnya terungkap sosok maling motor yang ditangkap oleh warga dan petugas TPS 23 disela aktivitas pencoblosan di Jalan Pakis Gunung, Pakis, Sawahan, Surabaya, pada Rabu (14/2/2024) kemarin.
Tersangka berinisial SLH (26) warga Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, merupakan pengangguran yang cuma lulusan SMP.
Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, tersangka mengaku baru sekali waktu beraksi mencuri motor.
Selain itu, tersangka juga berdalih hanya mengikuti ajakan aksi pencurian motor dari dua temannya yang masih buron usai berhasil kabur saat menjalankan aksi pencurian yang gagal tersebut.
"Bukan residivis. Pengakuan baru sekali ini diajak temannya. Kami sita Kunci T, kunci ukuran 8, dan motor sarana aksi," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (15/2/2024).
Tersangka SHL berusaha mencuri motor Honda Beat milik FR warga Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya yang sedang bertamu di rumah dalam gang tersebut.
Baca juga: Beraksi saat Coblosan, Maling Motor di Surabaya Disergap Petugas TPS, Lari Tinggalkan Motor
Sebelum kepergok, ketiga orang pelaku berboncengan motor Suzuki Satria FU berkeliling di permukiman padat tersebut, selama berlangsungnya proses pencoblosan.
Domingos mengungkapkan, dua orang eksekutor pencurian sempat berdiri di depan rumah.
Namun korban FR sempat menganggap keduanya sebagai petugas TPS yang sedang hilir mudik memandu pelaksaan pencoblosan pada hari itu.
Apalagi, area TPS 23 di permukiman itu hanya berjarak kurang dari 50 meter dari lokasi pencurian.
"Dia melihat 2 orang laki-laki berdiri di depan rumah, yang dikira orang-orang yang jaga TPS," katanya.
Korban FR merupakan tamu yang sedang berkunjung di kediaman penghuni rumah berinisial AN
Selama di dalam ruang tamu, korban FR memantau keamanan area parkir motornya dengan mengandalkan pantauan sedikit permukaan ban motor dari kaca jendela.
Anehnya, lanjut Domingos, bersamaan dengan hilangnya dua orang laki-laki tak dikenal dan sempat dikira petugas TPS, korban juga kehilangan pengawasan pandangan motornya.