Arti Kata

Arti Kata Horas, Salam Khas Batak untuk Mengungkapkan Rasa Syukur saat Akan Berjumpa dan Berpisah

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti kata horas adalah salam khas Batak. Horas mengungkapan rasa gembira, syukur, dan pengharapan atas keselamatan dan berkat Tuhan.

Horas diucapkan pada saat berjumpa maupun saat akan berpisah.
 
Selain itu, Horas juga mencerminkan semangat kebersamaan, kesukacitaan, dan harapan yang baik.

Dalam budaya Batak, Horas memiliki makna yang mendalam, mengandung nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong.

Berikut penjelasan tentang apa itu Horas seperti dilansir laman Indonesia.go.id :

Bermakna Homograf

Bagi orang Batak sendiri, kata Horas sudah memiliki banyak makna dan tidak terlepas dari kondisi seperti apa yang dihadapi pada saat ungkapan tersebut diucapkan.

Horas bisa diartikan sebagai sebuah harapan, Horas juga bisa diartikan sebagai ucapan pada suatu momen perpisahan dan Horas juga bisa dimaknai ungkapan kebahagiaan.

Dengan masing-masing makna tersebut memiliki pelafalan yang berbeda, misalnya Horas yang berarti ucapan seperti “salam”, “selamat pagi”, penekanan dalam penyebutannya terletak pada huruf “o”.

Bunyi vokal huruf “o” ini harus diucapkan lebih tinggi dibandingkan huruf vokal lainnya yakni “a”.

Jika, penekanan dalam penyebutannya pada huruf vokal “a”, maka maknanya akan berbeda lagi yakni Horas mengartikan sebagai sebuah harapan atau permohonan.

Horas Bagi Orang Toba

Istilah Batak Toba muncul karena kebanyakan populasi suku ini mendiami sekitar Danau Toba; juga disebut halak Samosir atau orang Samosir karena leluhur mereka berasal dari pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.

Zaman kolonial Belanda, suku Toba sering disebut dengan Batak Barat untuk menegaskan keberadaan mereka di sebelah Barat Danau Toba, yang dilawankan dengan masyarakat Simalungun yang mendiami wilayah Timur Danau Toba (Antono & Purnomo, 2003).

Istilah Lain dalam Bahasa Batak

Selain kata Horas, ada beberapa kata dalam bahasa Batak yang sering digunakan:

  • Cakap: Kata "cakap" memiliki arti "bicara" atau "ngomong." Ini merujuk pada kemampuan seseorang dalam berbicara atau berkomunikasi dengan baik dan lancar.
  • Cem, Cam: "Cem" dan "Cam" merujuk pada "macam," "seperti," "bagaimana," atau "lihat dong." Istilah ini digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan atau menggambarkan sesuatu.
  • Cincong: "Cincong" berarti "alasan." Istilah ini merujuk pada penjelasan atau justifikasi yang diberikan seseorang untuk mendukung atau membenarkan tindakan atau keputusannya.
  • Celit: "Celit" berarti "pelit." Istilah ini menggambarkan sifat seseorang yang kikir atau enggan memberikan atau berbagi sesuatu.
  • Cak: "Cak" memiliki arti "coba." Ini adalah kata yang sering digunakan untuk mengajak seseorang mencoba melakukan sesuatu atau mempertimbangkan suatu hal.
  • Cendek: "Cendek" berarti "pendek," "cetek," atau "dangkal." Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memiliki dimensi vertikal yang kurang atau minim.
  • Cop: "Cop" digunakan sebagai ucapan ketika seseorang ingin pergi atau istirahat sejenak. Ini adalah cara informal untuk mengungkapkan niat untuk melakukan aktivitas lain atau beristirahat.
  • Marhallet: "Marhellet" berarti "mempunyai hubungan spesial (lebih dari berteman)." Istilah ini mengacu pada hubungan yang lebih dalam atau khusus antara dua orang.
  • Parkoperasi: "Parkoperasi" merujuk pada orang-orang yang bertugas mengumpulkan uang kredit, khususnya dalam konteks koperasi atau keuangan.
  • Paragad: "Paragad" adalah sebutan bagi orang-orang yang bekerja menghasilkan tuak, minuman tradisional dari nira pohon aren atau kelapa.
  • Cuak: "Cuak" mengandung arti "penakut." Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sifat seseorang yang cenderung takut atau gugup dalam situasi tertentu.
  • Cengkunek: "Cengkunek" merujuk pada "omong kosong" atau "orang-orang yang sering berlagak." Istilah ini menggambarkan perkataan atau tindakan yang tidak memiliki dasar atau substansi.
  • Celat: "Celat" memiliki arti "cedal," yaitu seseorang yang kesulitan atau tidak bisa melafalkan huruf "r."
  • Golek-Golek: "Golek-Golek" mengandung arti "tidur ayam" atau "berbaring santai." Ini merujuk pada posisi tubuh yang santai atau tiduran dengan santai.

Dalam percakapan sehari-hari, istilah-istilah di atas sering digunakan oleh masyarakat Batak untuk mengekspresikan berbagai makna dan emosi.

Halaman
1234

Berita Terkini