Masing-masing istilah mengandung nilai budaya dan tradisi yang kaya, mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Batak Toba Adalah Populasi Terbanyak
Suku Batak Toba, sekarang merupakan populasi terbanyak dari suku-suku Batak yang lain.
Orang Batak Toba memaknai pencapaian hidup bermuara pada tiga nilai yakni hamoraon, hagabeon dan hasangapon.
Hasangapon berarti kemuliaan, kewibawaan dan kehormatan.
Nilai pertama ini menjadi dorongan bagi orang Batak untuk gigih memperjuangkan dan meraih kedudukan sosial di masyarakat.
Nilai kedua, Hamoraon diterjemahkan yang berarti memiliki kekayaan atau memiliki banyak harta.
Dan nilai yang ketiga, Hagabeon merupakan nilai tertinggi.
Orang Toba melihat, kehadiran anak, terutama anak laki-laki melebihi segala nilai lain.
Kehadiran anak menjamin kelanjutan generasi dan perolehen hak-hak dalam adat.
Kehadiran anak memberi kehormatan dan gelar baru kepada orang tua.
Mereka memperoleh gelar baru sebagai amang dan inang, ayah dan ibu dari si anak. Hal yang sama terjadi dengan pahopu atau cucu, sang opung (kakek dan nenek) memperoleh gelar baru sebagai opung doli dan opung boru (Yakobus Ndona, 2018).
Tiga nilai besar itulah yang dimaknai Orang Batak Toba dalam kata Horas.
Horas berarti pemenuhan ketiga nilai dasar itu, meskipun pencapaian horas membutuhkan nilainilai pendukung seperti nilai–nilai sosial, religius dan sebagainya.
Sementara ditinjau dari terminologi falsafahnya, Horas memiliki makna yang erat kaitannya dengan motto hidup orang Batak yang senantiasa menjadi pedoman hidupnya.