Pun dengan dimensi yang sangat besar hingga puluhan kilometer yang dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.
"Sementara itu, di Indonesia fenomena yang mirip diberikan istilah puting beliung," ucapnya.
"Dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika," bebernya.
Oleh karena itu, ia meminta pihak terkait menggunakan istilah puting beliung dalam fenomena angin kencang di Rancaekek.
Selain perbedaan intensitas, BMKG tidak ingin penggunaan istilah lain justru membuat kehebohan di masyarakat.
"Kami mengimbau siapa pun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat."
"Cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah," imbaunya.
Terkait peristiwa puting beliung yang menerjang Bandung dan Sumedang, Kepala BMKG Staklim Jawa Barat, Rakhmat Prasetia meminta masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis.
Bencana yang dimaksud berupa hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
Ia mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan kilat atau petir pada sore hari.
"Terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus)," saran Rakhmat.
Ia menambahkan, dalam tiga hari ke depan diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga malam hari di wilayah Bandung dan Sumedang.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," imbuh Rakhmat.
"Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Lord Bayi 4 Bulan usai Tersapu Tornado, Nyangkut di Pohon, Awalnya Ortu Sudah Ikhlas Tewas
Senada, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan, pusaran angin yang melanda Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024) sore, bukan tornado.