Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang menilai ketersediaan beras di wilayahnya terkucupi selama jangka waktu 3 bulan lebih kedepan.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang memaparkan, stok beras mencapai 2.809 ton disebut dapat memenuhi kebutuhan warga hingga Hari Raya Idulfitri 2024.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin mengatakan pihaknya akan memaksimalkan gelaran operasi pasar untuk mencukupi permintaan beras di masyarakat.
"Stok beras aman, kami telah berkoordinasi dengan Bulog. Mengacu pada kondisi tahun-tahun sebelumnya, kami juga akan menyelenggarakan pasar murah dan bazar selama bulan ramadan. Harapannya dapat memenuhi kebutuhan sembako masyarakat dengan harga yang terjangkau," beber Dadang ketika dikonfirmasi, (25/2/2024).
Dadang menambahkan, harga beras di Kabupaten Lumajang terpantau mengalami penurunan.
Sejak Sabtu (24/2/2024) harga beras medium di Kabupaten Lumajang dibandrol dengan harga Rp 11.745,- per kilogram lebih murah dibanding beberapa waktu yang tembus Rp13 ribuan.
Baca juga: Pantau Kenaikan Harga Beras, Satgas Pangan Polres Trenggalek Sidak Pasar dan Gudang Bulog
Sementara untuk beras jenis premium harganya di Kabupaten Lumajang terpantau masih fluktuatif dengan harga Rp 15.500 per kilogram.
"Laporan yang kami terima, harga beras memang sedang menurun dibandingkan dengan minggu lalu, ini sudah lebih terjangkau bagi masyarakat," bebernya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang Hari Susiyati memastikan pihaknya akan membantu petani dalam meningkatkan kapasitas keberhasilan panen padi.
Hasil pembahasan upaya menanggulangi kenaikan harga beras, dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah, Susiyati menyebut pemerintah pusat telah merencanakan alokasi anggaran untuk percepatan panen dengan memperbaiki infrastruktur pendukung pertanian. Termasuk pemenuhan kebutuhan subsidi pupuk.
"Saat rakornas penanggulangan inflasi daerah, pembahasan utamanya adalah terkait distribusi pupuk. Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sekitar 14 triliun rupiah, dan kami berharap kebijakan tersebut segera dapat direalisasikan agar para petani kita dapat maksimal dalam menghasilkan panen," ujar Susiyati.
Baca juga: Harga Beras di Bojonegoro Masih Mahal, Dua Gudang Beras Disidak TPID dan Polisi
Di sisi lain, sejumlah petani di Kabupaten Lumajang tengah khawatir dengan ancaman hama yang bisa saja merusak keberhasilan panen.
Hal tersebut dirasakan Aziz petani padi di Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hama tikus dan wereng kerap menggerus tanaman padi yang ia tanam. Dirinya mengeluh sudah dua kali panen padi terpengaruh ancaman hama.