Hal ini jauh dari ideal, mengingat sampah yang masuk per hari mencapai 7-8 ton.
Tak heran, sampah pun menumpuk tiap hari hingga akhirnya mencapai sekitar 20 ton.
"Sebenarnya kesulitan pembuangan kita nggak ada, cuma akomodasi dan biaya operasional yang nggak ada," kata Nur Huzaini.
Berdasarkan perhitungannya, pengangkutan sampah di tempat ini membutuhkan Rp 60 juta. Di antaranya untuk gaji 15 orang pekerja.
Kepala Terminal Purabaya, Ahmad Badik mengungkapkan, pihaknya kini mengupayakan agar tak ada penumpukan sampah. Di antaranya dengan berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo.
"Pihak terminal selama ini tidak pernah mengambil iuran sampah kepada warga sekitar untuk menghindari pungli. Kami juga berencana akan ada koperasi yang membawahi pengelolaan," katanya.