Pilpres 2024

Apa Itu Sirekap? Aplikasi yang Disebut Tak Layak Pakai, Roy Suryo Temukan Banyak Kejanggalan Pemilu

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus pakar telematika Roy Suryo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

TRIBUNJATIM.COM - Pakar telematika Roy Suryo mengkritik keras penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam proses rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, Sirekap tidak layak digunakan karena mengalami kesalahan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).

Roy menyampaikan pandangannya saat berbicara dalam Forum Penyelamat Reformasi Demokrasi Indonesia di Pelataran Menteng, Jakarta, pada Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, terdapat sejumlah kejanggalan yang membuat Sirekap dalam Pemilu 2024 tidak pantas digunakan.

Roy Suryo telah menemukan setidaknya ada tiga kejanggalan.

Bukti-bukti itu, kata Roy Suryo, membuat Sirekap tidak layak digunakan untuk kemajuan bangsa.

“Ada sejumlah kejanggalan yang membuat Sirekap tidak pantas digunakan. Artinya, sistem ini tidak layak digunakan untuk dipertaruhkan kemajuan bangsa,” kata Roy Rabu (28/2/2024) dikutip dari WartaKotalive.com.

Kejanggalan pertama yakni Sirekap berulang kali mengalami perubahan, bakan Roy menyebut sudah ada perubahan sebanyak 10 kali.

Padahal sistem tersebut sudah harus dijalankan.

Ibarat permainan sudah dimulai, namun software baru sempat diperbarui.

Hal itu membuat Sirekap yang diunduh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak sama.

Kedua, Roy Suryo menemukan ada program tersembunyi yang sengaja dimasukan dalam sistem tersebut.

Hal itu terjadi pada saat hari pencoblosan 14 Februari sekira pukul 19.00 WIB dan belum ada data dari tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk. 

Roy Suryo menyebut Sirekap seolah-olah diretas berdasarkan data yang diperoleh dari KPU.

“Sebenarnya bukan di-hack (diretas) tapi dimatikan, karena kepentingan untuk memasukkan program tersembunyi, pada pukul 19.00 WIB di tabulasi Sirekap muncul persentase seperti quick count."

“Saya ada buktinya. Saya backup data-data Sirekap. Saya pertanggung jawabkan itu semua,” jelas Roy Suryo.

Halaman
1234

Berita Terkini