Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) konsisten memfasilitasi para santri asal Gresik, yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren.
Santri asal Pulau Bawean Gresik mendapat subsidi tiket khusus, kemudian ada juga penjemputan gratis menggunakan bus, bagi para santri asal Gresik yang sedang mondok di luar Kabupaten Gresik.
Komitmen ini sudah berlangsung sejak Bupati Gresik, Gus Yani, dan Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah menjabat pada tahun 2021.
Tiga tahun memimpin, Gus Yani memfasilitasi para santri asli Gresik, ketika pulang kampung menjelang bulan Ramadan.
Kabupaten Gresik dikenal sebagai Kota Santri, dan memiliki jumlah santri yang besar dan tersebar di seluruh pondok pesantren di Indonesia.
Dengan latar belakang kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui program-programnya memfasilitasi para santri asal Gresik.
Para santri asal Gresik difasilitasi untuk dijemput dari masing-masing pondok pesantren di Jawa Timur, untuk bisa pulang kampung ke Gresik, dan untuk para santri yang berasal dari Pulau Bawean, akan mendapatkan subsidi tiket pulang pergi penyeberangan Gresik-Bawean.
Sementara itu, Fandi Akhmad Yani bersama rombongan, melepas kepulangan santri asal Bawean di Pelabuhan Gresik, Sabtu (2/3/2024).
Mereka merupakan santri yang mondok di Ponpes Sidogiri Pasuruan, dan Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo.
Baca juga: 3 Tahun Pimpin Gresik, Gus Yani-Bu Min Peduli Kesehatan Bangun RS Gresik Selatan dan 100 Persen UHC
“Penjemputan dan pemberian subsidi tiket kepada santri asal Bawean yang sudah memasuki masa liburan pondok ini, menjadi program Pemkab Gresik yang sudah tiga tahun berjalan,” ujar Gus Yani, Sabtu (2/3/2024).
Program transportasi terpadu dari penjemputan santri ini, selalu dilakukan di masa liburan santri jelang bulan Ramadan, dan Hari Raya Idul Fitri.
“Alhamdulillah, program ini dimulai sejak tadi malam dilakukan penjemputan beberapa bus kepada santri Sidogiri dan Salafiyah Syafi'iyah,” ujarnya.
Para santri, lanjut Gus Yani, diberikan subsidi tiket Rp 70 ribu. Untuk meringankan dan bentuk kepedulian pelayanan Kabupaten Gresik kepada masyarakat Bawean.
Dengan begitu, tiket khusus santri sebesar Rp 130 ribu dari harga Rp 200 ribu.
“Kegiatan ini juga termasuk Nawa Karsa Pemkab Gresik. Semoga program ini berjalan konsisten dan bisa membawa manfaat bagi santri asal Bawean,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Gus Ishom, Koordinator Kepulangan dari Ponpes Sidogiri Pasuruan, sekaligus mewakili alumni pondok di Bawean, mengaku bangga dan turut berterima kasih kepada Pemkab Gresik.
“Penjemputan dan pemberian subsidi ini, bantuan yang sangat tidak ternilai bagi kami. Semoga bantuan ini, menumbuhkan semangat santri yang mondok di luar Bawean,” jelasnya.
Pihaknya berharap, program dan kebijakan ini selalu terus dijalankan.
“Semoga tetap dilanjutkan, karena ini sangat berdampak dan membawa keberkahan bagi santri dan para alumni ponpes di Bawean,” harapnya.
“Hari ini, ada sekitar 162 santri Sidogiri, 26 santri Salafiyah, dan 30 santri Dalwa,” terangnya.
Para santri tampak semringah saat pulang menuju Kapal Bahari Express di Pelabuhan Gresik untuk segera bertemu keluarga di Pulau Bawean.
Salah satu santri Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Nurul Kholisah mengaku sangat terbantu dengan program Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah ini.
Bersama dengan teman pondoknya, ia sudah dijemput oleh petugas Dishub Gresik hingga bisa pulang ke Bawean.
“Alhamdulillah, ini pulang liburan Ramadan. Bisa dapat tiket subsidi dan sangat terbantu. Semoga program ini terus berlanjut dari tahun ke tahun,” ujar santri asal Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, itu.
Diketahui, total penumpang yang berangkat mengunakan Kapal Express Bahari 6F, berjumlah 237 santri, dan penumpang umum 14.
Total 251 penumpang berangkat dari Pelabuhan Gresik sekitar pukul 13.00 WIB. (adv)