Ramadan 2024

Selain Nyekar di Jawa Timur, inilah Deretan Tradisi Warga Indonesia Sambut Bulan Suci Ramadan 2024

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyekar di Jawa Timur untuk sambut bulan Ramadan 2024.

TRIBUNJATIM.COM - Setiap kali bulan suci Ramadan 2024 tiba, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia menyambutnya dengan beragam tradisi.

Di Jawa Timur, juga terdapat sejumlah tradisi dalam menyambut bulan puasa.

Salah satunya tradisi jelang Ramadan 2024 yakni nyekar atau ziarah kubur ke makam sanak keluarga maupun leluhur.

Tradisi ini tak hanya di Jawa Timur saja namun juga terdapat di daerah lain.

Selain nyekar di Jawa Timur, masih banyak budaya lain jelang Ramadan 2024 di Indonesia yang biasa dilakukan masyarakat secara turun temurun.

Berikut TribunJatim.com rangkun dari berbagai sumber:

1. Munggahan

Munggahan merupakan tradisi menyambut puasa Ramadan 2024 yang dilakukan sebagian besar masyarakat di Jawa Barat.

Tradisi munggahan biasanya dilakukan keluarga di tanah Sunda.

Masyarakat memanfaatkan munggahan seminggu sebelum bulan puasa untuk berkumpul bersama keluarga atau orang-orang terdekat.

Di momen inilah mereka saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan.

Saat berkumpul, biasanya mereka juga berkumpul untuk makan bersama, seperti makan nasi liwet, bakar ikan dan lain sebagainya.

Ada juga yang munggahan dengan berlibur bersama keluarga ke tempat-tempat wisata.

Munggahan adalah tradisi yang dilakukan oleh warga dalam menyambut Ramadan 2024 dengan makan bersama nasi liwet kekinian.

2. Meugang

Berpindah ke daerah ujung barat di Indonesia, tradisi menyambut bulan Ramadan 2024 disebut Meugang.

Secara spesifik, meugang tradisi makan daging yang dilakukan warga Aceh.

Dalam tradisi ini, warga kaya yang memberi daging sapi untuk fakir miskin.

Asal usul tradisi ini berawal sejak masa Sultan Iskandar Muda di abad ke 16.

Dikutip dari BBC, dalam perkembanganya, tradisi makan daging sapi ini juga kerap dilakukan mayoritas muslim lainnya.

Baik dilakukan menjelang bulan Ramadhan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Pedagang daging sapi di pasar.

3. Mengibung

Tradisi mengibung biasanya dilakukan mayoritas masyarakat muslim di Bali menjelang puasa Ramadan 2024.

Hampir sama seperti munggahan, acara ini dimeriahkan dengan acara makan bersama.

Berbedanya, jamuan makan satu porsi nasi dan lauk pauknya dimakan oleh sekitar empat sampai tujuh orang.

Sejumlah jamaah melaksanakan tradisi megibung di Masjid Al-Muhajirin, kampung islam Kepaon, Denpasar, Sabtu (27/6/2015). Megibung merupakan tradisi makan bersama dibulan ramadhan setiap sepuluh hari dengan menyelesaikan 30 juzz Al Quran.

4. Padusan

Masyarakat Boyolali, memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan 2024 dengan cara mandi atau berendam di laut maupun di sumber-sumber air kramat.

Mereka percaya dengn cara mandir dan beredam di sumber air bisa menyucikan diri sebelum masuk bulan puasa.

Tradisi Padusan yang dilakukan oleh warga dalam menyambut bulan suci Ramadan 2024.

5. Nyadran

Selain padusan, masyarakat Boyolali juga melakukan tradisi membersihkan makam leluhur sebelum Ramadan 2024 datang.

Mereka juga membawa sajian makanan yang disebut tenong untuk dipersembahkan kepada leluhur.

Namun, setelah selesai, warga akan memakannya bersama-sama.

Ratusan warga Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, saat makan bersama atau 'Kembul Bejono' saat melaksanakan tradisi 'Nyadran' menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Minggu (2/4) Masjid Al-Ikhsan Dusun Sorobayan. (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K)

6. Nyorog

Nyorog merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan 2024 yang dilakukan masyarakat Betawi.

Berbeda dengan masyarakat Sunda yang memiliki kebiasaan makan bersama, orang Betawi membagi-bagikan makanan.

Mereka membagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga untuk menyambut bulan Ramadan 2024.

Tradisi ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang tua, tujuannya meminta doa kelancaran ibadah puasa.

7. Malamang

Malamang ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyakarat Minangkabau, Sumatera Barat.

Setiap acara keagamaan termasuk menjelang bulan puasa mereka akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang, makanan terbuat dari ketan.

8. Balimau

Selain Malamang, masyarakat Minangkabau juga melakukan tradisi mandi menyambut bulan Ramadhan.

Namun, berbeda dari padusan, tradisi mandi dilakukan masyakarat Minangkabau ini menggunakan jeruk nipis.

Biasanya tradisi mandi menggunakan jeruk nipis dilakukan masyarakat yang tinggal dekat aliran sungai.

Tradisi ini berlangsung turun temurun berlangsung, tujuannya membersihkan diri secara lahir dan batin.

9. Pelon Unggahan

Seperti kebanyakan muslim lainnya, jelang Ramadhan melakukan tradisi ziarah kubur.

Hal ini pun dilakukan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah yang disebut pelon unggahan.

Namun berbeda dari ziarah umumnya, pelon unggahan diawali ziara kubur ke makam Bonekeling.

Saat berziarah mereka juga diharuskan tak menggunakan alas kaki sembari membawa makanan khas Banyumas.

Setelah itu, warga akan melakukan acara makan bersama guna bersilaturahmi.

10. Suro’baca

Suro’baca merupakan tradisi menjelang Ramadhan yang dilakukan di masyarakat Makassar.

Acara suro’baca masyarakat makan bersama sekaligus silaturahmi yang dilakukan akhir bulan Syaban atau sehari jelang Ramadan 2024.

11. Mandi Bersama di Kabupaten Gresik

Di Desa Suci, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik terdapat sebuah tradisi dalam menyambut Ramadan, yakni dengan mandi bersama di dalam telaga Sendang Sono.

Konon katanya kegiatan ini guna membersihkan diri dari kotoran sebelum menjalankan ibadah puasa. Selain ketika menyambut Ramadan, di Telaga Sendang Sono sendiri di setiap tahun tepatnya akhir Rabu Bulan Shafar Hijriyah, selalu dirayakan tradisi 'Rebo Wekasan' sebagai awal sejarah ditemukannya telaga tersebut.

12. Resik Lawon Banyuwangi

Setiap dua pekan jelang Puasa warga Banyuwangi mempunyai tradisi yang disebut dengan Ritual Resik Lawon.

Salah satu tradisi menjelang ramadan di Kelurahan Mojopanggung, Kabupaten Banyuwangi yaitu tradisi Resik Lawon. Tradisi ini dilakukan dengan cara membersihkan kain sepanjang 110,75 meter secara bernama-sama oleh keturunan leluhur warga setempat.

Tradisi ini digelar di Petilasan Ki Wongso Karyo atau biasa dikenal dengan Buyut Cungking. Ritual Resik Lawon ini harus diikuti para keturunan dari abdi dalem Buyut Cungking.

Ritual yang sudah dilakukan selama ratusan itu bertujuan untuk membersihkan diri dan biasanya akan digelar mendekati bulan Ramadhan untuk membersihkan diri.

Biasanya masyarakat yang mengikuti ritual akan membersihkan kain dari debu dan kotoran. Kain putih itu merupakan penutup cungkup makam dan kelambu yang ada di sekitarnya.

13. Buto-butoan di Kabupaten Jember

Tradisi Buto-butoan ini merupakan senin hasil kreasi masyarakat Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk. Tak hanya saat menyambut Ramadan, kesenian ini juga digelar ketika acara pernikahan maupun perayaan lainnya.

Tradisi ini konon hasil modifikasi antara jaranan dan ondel-ondel dalam masyarakat Betawi. Digelar dengan penuh keriangan, tradisi ini menggambarkan suka cita akan datangnya bulan Ramadan.

14. Gerebeg Apem di Kabupaten Jombang

Grebek Apem merupakan tradisi mengarak ribuan apem yang disusun menggunung dari GOR menuju Bundaran Ringin Contong Jombang. Kemudian setelah itu, apem-apem jadi rebutan warga yang menyaksikan acara tersebut.

15. Nyadran di Kabupaten Nganjuk

Nyadran di Kabupaten Nganjuk merupakan wujud syukur atas melimpahnya hasil bumi. Kegiatan ini sekaligus untuk menolak musibah atau bencana yang digelar setiap menjelang Ramadan.

Kegiatan ini diikuti ratusan warga yang memakai atribut khas Jawa, dengan berbagai atraksi kesenian, seperti kesenian tari Mongde.

16. Potong Rambut Massal di Kabupaten Ngawi

Tradisi potong rambut massal yang diikuti anak-anak hongga dewasa di Kabupaten Ngawi merupakan salah satu budaya di daerah itu dalam menyambut Ramadan.

Rambut mereka dipotong secara gratis oleh sejumlah tukang pangkas di sebuah halaman masjid. Kegiatan potong rambut bersama ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan warga setiap menjelang Ramadan.

17. Nyekar atau Ziarah Kubur

Di Jawa Timur, juga terdapat sejumlah tradisi dalam menyambut bulan puasa Ramadan 2024.

Salah satunya tradisi jelang Ramadan yakni nyekar atau ziarah kubur ke makam sanak keluarga maupun leluhur. Tradisi ini tak hanya di Jawa Timur saja namun juga terdapat di daerah lain.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar

Berita seputar Ramadan 2024 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini