TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rekapitulasi suara tingkat provinsi menunjukkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul tebal di Jawa Timur.
Bahkan, capaian tersebut mengungguli hasil yang diraih Joko Widodo - Ma'ruf Amin di pemilu 2019 lalu.
Untuk diketahui, Prabowo-Gibran meraih 16.716.603 suara atau 65,19 persen di Jawa Timur.
Capaian tersebut menunjukkan pasangan ini unggul jauh atas paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (4.492.652 suara) maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD (4.434.805 suara).
Di Jawa Timur, angka yang diraih Prabowo ini naik 2 kali lipat dibandingkan pemilu 2019. Saat itu, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 8.441.247 suara.
Bahkan, capaian tersebut juga di atas raihan angka Jokowi-Ma'ruf. Saat itu, pasangan calon nomor 1 ini mendapat 16.231.668 suara di Jawa Timur atau selisih sekitar 500 ribu dari perolehan Prabowo-Gibran.
Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Jatim, Indra Nur Fauzi mengatakan kemenangan itu sudah sesuai dengan target TKD Jatim, yakni meraih minimal 60 persen. Sekalipun, pemilu kali ini diikuti oleh tiga pasangan Calon.
"Total 65,19 persen, bukti dukungan nyata dan harapan besar masyarakat Jawa Timur kepada pasangan Prabowo-Gibran. Masyarakat menginginkan pasangan untuk menjadi Presiden RI 2024-2029," ujar Indra di Surabaya, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2024 KPU Jatim, Prabowo-Gibran Menang Telak di Jatim
Menurutnya, tren peningkatan suara pasangan ini telah terlibat sebelum pemungutan. "Hasil resmi dari rekapitulasi KPU Jatim yang di atas hasil survei dari berbagai lembaga membuktikan besarnya harapan tersebut," tambahnya.
Indra menyebut tiga faktor utama kemenangan Prabowo-Gibran di Jatim. Pertama, keterlibatan berbagai pihak seperti ulama, tokoh masyarakat, petani, nelayan, masyarakat hutan, pekerja buruh, pekerja seni, pedagang pasar dan kaki lima yang masuk dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran.
"Juga termasuk pengusaha, profesional, dan semua kelompok masyarakat menjadi kunci kemenangan. Semua bergerak seirama memenangkan pasangan ini," tandasnya.
Faktor kedua, gerak mesin pemenangan yang digalang partai politik, tim kampanye, bersama relawan semakin memasifkan kerja sosialisasi.
"Strategi kampanye damai, ajakan positif, dan menghindari berbagai cara-cara negatif menjadi strategi efektif menangkal berbagai kampanye hitam dan negatif yang banyak diarahkan ke paslon 02," tambahnya.
Faktor berikutnya yang tak kalah penting dalam pemenangan ini adalah adanya figur Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini ikut berkontribusi memberikan efek elektoral cukup besar.
"Khofifah effect juga menjadi kunci kemenangan di Jawa Timur. Kemenangan yang dicapai juga hasil kerja sama, kemitraan, komunikasi yang baik dengan teman-teman media," tegasnya.